Berita

Ilustrasi (Foto: Antara)

Bisnis

Tarif Trump Bisa Kendor, Dolar AS Tetap di Rp16.300

SELASA, 11 MARET 2025 | 04:21 WIB | OLEH: ADE MULYANA

LANGKAH keras Presiden AS Donald Trump dalam perang dagang terlihat mulai kendor. Setelah indeks Wall Street secara hampir beruntun mengalami penurunan tajam dan rangkaian rilis data perekonomian AS terkini yang jauh dari meyakinkan, pemerintahan Trump dipaksa untuk mulai melunak.

Situasi menjadi lebih serius, ketika pelaku pasar semakin mencermati potensi risiko besar akibat kenaikan tarif masuk oleh Trump terhadap kinerja inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Laporan akhir pekan lalu menyebutkan, rilis data NFP (non-farm payroll) atau tambahan tenaga kerja yang hanya sebesar 151.000 untuk periode Februari lalu. Besaran tersebut terpaut cukup jauh dari ekspektasi pasar yang telah diturunkan.

Rangkaian kritik dari sejumlah pihak kini mulai nyaring dan menyaring tarif Trump sebagai berbahaya. Bahkan pernyataan terkini pimpinan The Fed Jerome Powell menyebut, pihaknya yang kini menunggu kejelasan dari kebijakan Trump sebelum mengambil langkah terkait suku bunga.

Sikap pelaku pasar kini jatuh dalam ketidakpastian menyangkut prospek perekonomian AS. Situasi ini kemudian menghantarkan runtuhnya nilai tukar mata uang Dolar AS. Gerak balik penguatan mata uang utama dunia akhirnya berlanjut di sesi penutupan pekan lalu dan mencoba bertahan di sesi awal pekan minggu kedua di Asia, Senin 10 Maret 2025.

Namun situasi sedikit terganggu oleh laporan dari China yang menyebutkan terjadinya deflasi sebesar 0,7 persen pada Februari lalu. Sentimen yang sebelumnya agak bersahabat bagi mata uang Asia akhirnya gagal dimaksimalkan dan justru beralih pesimis.

Pantauan menunjukkan, nyaris seluruh mata uang Asia yang terseret di zona pelemahan dalam membuka sesi pekan ini. Peso Filipina tercatat menjadi satu-satunya mata uang Asia yang mampu bertahan positif meski dalam rentang terbatas. Sebaliknya Baht Thailand, yang mengalami pelemahan tertajam di Asia dengan merosot hingga kisaran 0,6 persen. Selebihnya, mata uang Asia terkesan kesulitan untuk sekedar menjangkau zona penguatan. Secara keseluruhan, mata uang Asia kompak untuk terjebak di rentang gerak moderat.

Tak terkecuali dengan Rupiah, yang sempat menjalani awal sesi pagi dengan penguatan, akhirnya turut terseret dalam zona merah. Kinerja Rupiah juga konsisten berada di rentang sempit. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah terpantau bertengger di kisaran Rp16.335 per Dolar AS atau melemah  0,28 persen.

Tinjauan RMOL menunjukkan, tiadanya sentimen domestik yang tersedia semakin mengukuhkan Rupiah untuk bergantung pada situasi dan sentimen eksternal terkini. Rupiah terkesan sangat kesulitan untuk melakukan gerak tajam seiring dengan situasi di Asia.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya