Pasar Asia-Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Senin 10 Maret 2025, saat investor mencermati rilis sejumlah data di Asia yang bervariasi.
Indeks harga konsumen turun 0,7 persen pada bulan lalu. IHK China turun di bawah nol untuk pertama kalinya dalam 13 bulan karena distorsi musiman dan tekanan deflasi.
Dikutip dari CNBC, indeks ASX 200 Australia menguat 0,16 persen. Indeks berlanjut naik 0,22 persen atau 17,11 poin menjadi 7.965,3.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melemah 0,14 persen. Kosdaq jatuh 0,83 persen.
Nikkei 225, Jepang dibuka flat. Topix turun 0,1 persen.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada pada 24.144 yang menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan Jumat, yaitu di 24.231,30.
Selama akhir pekan, inflasi konsumen Tiongkok turun di bawah nol untuk pertama kalinya dalam 13 bulan karena distorsi musiman dan tekanan deflasi.
China, yang geram karena Ottawa mengenakan bea masuk pada kendaraan listrik buatan China dan produk baja dan aluminium, akhirnya mengumumkan tarif pembalasan 100 persen pada beberapa barang pertanian Kanada.
IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan proses kenaikan namun tetap berisiko melemah terbatas, di tengah penurunan nilai transaksi dan net sell asing.
Saham-saham Amerika Serikat pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu bangkit dari penurunan di awal sesi. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa perekonomian berada "dalam kondisi yang baik" dan bank sentral tidak akan terburu-buru memotong suku bunga.
Sementara di Eropa, pasar mengakhiri perdagangan pekan lalu di zona merah. Rencana Jerman untuk membuat dana infrastruktur senilai 500 miliar Euro dan mengubah UU utang negara menimbulkan ekspektasi pasokan obligasi yang lebih tinggi.