Berita

Bursa Efek Indonesia/RMOL

Bisnis

Direkturnya Dicecar KPK, Saham SMRA Justru Menguat

SENIN, 10 MARET 2025 | 09:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan akan selalu kooperatif dalam memberikan informasi sesuai dengan fakta yang ada.

Hal itu disampaikan manajemen SMRA saat menanggapi permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang pemanggilan Direktur KSO Summarecon Serpong Sharif Benyamin oleh KPK. 

Pemanggilan tersebut terkait pemberian gratifikasi ke pejabat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang melibatkan tersangka eks Kepala Kantor Wilayah Pajak Jakarta Khusus Muhammad Haniv. 


Dalam keterbukaan informasi di laman BEI yang dikutip Senin 10 Maret 2025, Secretary SMRA Lydia Tjio menjelaskan, perkara ini bermula dari permintaan sponsorship kepada Summarecon Serpong dari Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk kegiatan World Model United Nations (MUN) XXIV pada 14 – 20 Maret 2015 di Seoul, Korea Selatan.

Permintaan ini pun disetujui dan akhirnya Summarecon Serpong bersedia berpartisipasi menjadi salah satu sponsorship dengan memberikan uang sebesar Rp25 juta. Benefitnya adalah logo Summarecon Serpong akan dicantumkan dalam banner delegasi World MUN 2015 dan publikasi pada halaman website UPH. 

Kemudian, pada 10 Maret 2015 Summarecon Serpong menerima email dari panitia kegiatan Audrey Lynn selaku Head of Delegate of World MUN 2015. Dalam email itu juga terdapat lampiran Surat Perjanjian Kerja Sama yang dibuat sepihak oleh panitia kegiatan. 

Lydia mengatakan isi perjanjian itu pada intinya sejumlah uang sponsorship dikirimkan ke rekening Bank Central Asia (BCA) No. 4501401174 atas nama Mohamad Haniv. Karena itu, Summarecon Serpong mengirim fulus sponsorship sebesar Rp25 juta pada 11 Maret 2015 yang disetorkan melalui setoran tunai ke rekening bank sesuai permintaan panitia kegiatan. 

Direktur KSO Summarecon Serpong Sharif Benyamin telah hadir dan memberikan seluruh keterangan yang diminta oleh Penyidik KPK pada Selasa, 04 Maret 2025 di Gedung Merah Putih Kuningan Jakarta Selatan.

“Seluruh keterangan yang diminta oleh Penyidik KPK telah diberikan sesuai dengan fakta dan keadaan yang sebenarnya,” ujar Lydia dalam suratnya kepada BEI.

Tidak ada langkah khusus untuk menghadapi kasus ini. Menurut Lydia, perusahaan maupun anak usaha tidak terlibat langsung dalam masalah hukum yang dihadapi oleh Haniv. “Kami tidak terlibat dalam masalah hukum ini,” jelasnya.

Manajemen SMRA akan berkomitmen dan tanggung jawab kepada seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham publik. 

“Perusahaan kami terdaftar di BEI, dan kami tidak melihat adanya dampak pada operasi atau kinerja keuangan akibat pemanggilan ini,” kata Lydia. 

“Kami akan tetap mematuhi peraturan yang berlaku dan yakin dapat menjaga citra positif sebagai perusahaan terdaftar di BEI,” tambahnya. 

Pantauan RMOL, saham SMRA ditutup naik pada penutupan perdagangan Jumat 7 Maret 2025 di level Rp388 per saham. 

Dalam satu minggu terakhir, saham SMRA terus mengalami penguatan sebesar 3,74 persen setelah minggu-minggu yang lesu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya