Berita

Presiden Prabowo Subianto/RMOL

Publika

Apa Impek Prabowo?

SABTU, 08 MARET 2025 | 17:40 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

BANYAK sudah yang dibuat Prabowo Subianto, walaupun pemerintahannya masih seumur jagung. Jika diibaratkan tanaman jagung, maka jagung baru saja dipanen, akan dikeringkan, setelah itu diolah, setelah itu dicari pembelinya. Mudah mudahan harganya tidak jatuh. Jadi sampai sekarang jagung ini belum masuk ke dandang, belum ada di piring untuk dimakan.

Orang-orang terkaget-kaget, Prabowo mengguncang mafia anggaran dengan memangkas, memotong, melakukan efisiensi APBN habis habisan. Rencananya sebanyak tiga kali, masing masing 10 persen. Mafia anggaran menggelepar, kehausan, kedinginan, tidak bisa ditolong. Padahal APBN sudah diijon lebih dahulu, langsung disambar dengan jurus "Meong Menekuk Kodok".

Mengapa Prabowo melakukan ini? Karena tidak tahan kebocoran anggaran Indonesia 30 persen. ICOR Indonesia terburuk. Kata si Mbah.

Mafia keuangan pingsan, lututnya bergoyang, tidak bisa bangun lagi, gara gara Prabowo mendeklarasikan Danantara, merevisi UU BUMN dan memasukan norma baru bahwa holding BUMN adalah pengelolaan keuangan negara. Jadi Danantara adalah lembaga pemerintah pengelola keuangan negara. Bukan lembaga swasta seperti perseroan terbatas.

Dua lawan dipukul sekaligus melalui Danantara, yakni orang-orang yang selama ini menguasai aset negara, menguasai uang negara, menguasai kekayaan negara. Kini kuasanya diambil alih, di bawah Danantara.

Para mafia pencucian kelas satu di dunia yang mereka bercokol di Indonesia semaput. Padahal ini kebiasan bisa cuci uang sedikitnya Rp350 triliun setahun di lembaga negara. Ini kelasnya di atas don segala don, lembaga negara saja di jadikan kas uang kotor.

Lawan lainnya yang dipukul melalui Danantara  adalah para pemakan BUMN dan pemakan sumber daya alam melalui BUMN dan pemakan keringat rakyat melalui BUMN. Bandit kelas satu yang bercokol sejak Orde Baru dalam urusan migas dibuat gerd, dibuat asam lambungnya naik.

Bayangkan anak gembong minyak Mohre ditangkap, gembong yang selama ini tidak bisa disentuh. Gembong ini ternyata tukang oplos BBM, dan oplos uang negara, oplos subsidi, dan oplos konvensasi.

Sontak bandit-bandit kecil yang baru seumur jagung, kelas coro, namun sering petantang petenteng sok kuasa, sok ngatur BUMN, sok ngatur ngatur Pertamina, sekarang sadar mereka cuma tikus kurap.

Bos dari para bos, mafia dari segala mafia, yang sehari belanja lebih dari satu triliun rupiah sehari ditangkap. Di depan mata bandit kelas coro bos besar ditelanjangi mencret!

Kekuasan itu memang nyata. Kekuasaan itu bukan bayang bayang. Kekuasaan telah direbut dan itu adalah takdir. Maka apa yang diinginkan akan terlaksana. Mau makan maka ada makanan, mau uang maka jadilah uang, mau bagi makanan maupun uang maka sekarang pun bisa, kapanpun bisa. Mau bikin harga BBM murah juga bisa. Mau bikin kantong penuh juga bisa.

Kekuasan itu nyata gunanya bagi diri, teman-teman dan orang lain. Kekuasan bukan mimpi yang bikin ngiler.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya