Berita

Presiden Prabowo Subianto/RMOL

Politik

Beda Tujuan Prabowo dan Jokowi Saat Mengundang Pengusaha

SABTU, 08 MARET 2025 | 13:27 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pertemuan dengan delapan pengusaha yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat baru-baru ini, memiliki kesamaan dengan apa yang telah dilakukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, memandang langkah Prabowo mengumpulkan pengusaha di Istana Merdeka diyakini akan ditafsir publik hanya dari luar saja. 

Menurut sosok yang kerap disapa Hensat, publik akan menyamakan langkah Prabowo tersebut dengan yang dilakukan Jokowi. 


"Ini caranya Pak Jokowi. Pak Jokowi juga begitu," ujar Hensat dalam keterangan tertulisnya kepada RMOL, Sabtu, 8 Maret 2025.

Hanya saja, analis politik jebolan Universitas Paramadina tersebut melihat perbedaan mencolok dari tujuan Jokowi dengan Prabowo dalam mengumpulkan pengusaha. 

Dia memperhatikan, upaya Jokowi mengumpulkan pengusaha adalah untuk membekingi pelaksanaan proyek raksasa yang digadang-gadangnya. 

"Ngumpulin pengusaha nasional, terus dibawa ke IKN (Ibu Kota Nusantara)," ujar Hensat. 

Sedangkan Prabowo, mengumpulkan pengusaha untuk menjaga peluang investasi agar tidak lari ke luar negeri. Biar tetap di dalam negeri saja dan memberikan efek domino bagi perekonomian rakyat. 

Hensat mengakui, penilaian itu menurut informasi yang ia dapatkan tentang poin pembicaraan antara Prabowo dengan delapan pengusaha kawakan nasional. Antara lain, agenda strategis mulai dari program makan bergizi gratis (MBG), pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, swasembada pangan dan energi, hingga pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Dengan memperhatikan materi bahasan Prabowo dengan para pengusaha, Hensat berpendapat tujuan pertemuan itu adalah untuk mensejahterakan rakyat. 

"Kalau gaya caranya Pak Prabowo seperti saat dia berpidato, itu kan bahasanya lebih menekan pengusaha ya. Supaya tidak melulu mengambil keuntungan dari rakyat Indonesia, tapi juga berbagi gitu," demikian Hensat menambahkan.

Populer

Beri Alasan Baru untuk Usulan Pergantian Wapres, Refly Harun: Yang Paling Jelas Fufufafa

Jumat, 25 April 2025 | 05:15

Walikota Surabaya Akan Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sabtu, 19 April 2025 | 01:32

Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah

Minggu, 20 April 2025 | 07:52

Pemberi Utang Terbesar ke RI Kompak Turunkan Pinjaman

Sabtu, 19 April 2025 | 08:57

Purnawirawan TNI Tuntut Gibran Mundur, Begini Respons Ketua MPR

Jumat, 25 April 2025 | 19:11

Warga Cimahi Kaget, Rumah Kontrakan Jadi Home Industri Narkoba

Sabtu, 19 April 2025 | 02:31

Penuntut Ijazah Jokowi Diduga sebagai Antek Asing

Jumat, 25 April 2025 | 16:46

UPDATE

IHSG Menguat, Rupiah Tertekan ke Rp16.839 Hari Ini

Senin, 28 April 2025 | 10:01

Tekan Impor, Pemprov Banten Genjot Investasi Pelaku Usaha

Senin, 28 April 2025 | 09:50

Indonesia Harus Berdaulat terkait QRIS

Senin, 28 April 2025 | 09:36

Komisi VII DPR Minta Industri Alkes Diperkuat

Senin, 28 April 2025 | 09:27

Daftar Negara-negara Pengekspor Kayu, RI Paling Banyak Kirim ke Jepang

Senin, 28 April 2025 | 09:20

Harga Minyak Global Melemah, Konsumen Bensin Diuntungkan

Senin, 28 April 2025 | 08:52

100 Hari Trump, Janji Ekonomi Berujung Gejolak Pasar

Senin, 28 April 2025 | 08:30

Pemerintah RI Harus Memproteksi QRIS

Senin, 28 April 2025 | 08:12

Andaikan Dam Haji Dipotong di Tanah Air

Senin, 28 April 2025 | 07:51

Prabowo Sengaja Minimalkan Peran Gibran di Pemerintahan

Senin, 28 April 2025 | 07:37

Selengkapnya