Wall Street berakhir di zona merah, terbebani kekhawatiran pasar atas ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 427,51 poin, atau 0,99 persen menjadi 42.579,08, pada perdagangan Kamis sore 5 Maret 2025 waktu setempat atau Jumat pagi WIB.
S&P 500 merosot 104,11 poin, atau 1,78 persen, menjadi 5.738,52.
Nasdaq Composite Index jatuh 483,48 poin, atau 2,61 persen, menjadi 18.069,26.
Nasdaq mengonfirmasi mengalami koreksi sejak Desember, terbebani kekhawatiran pasar atas ketidakpastian perdagangan AS.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan barang-barang dari Kanada dan Meksiko yang tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada (USMCA) akan dibebaskan selama sebulan dari tarif 25 persen yang diberlakukan awal pekan ini.
Ini membuat pasar kehilangan kepercayaan karena penerapan tarif Trump yang berubah-ubah.
Sepuluh dari 11 sektor indeks acuan S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan kerugian terbesar terjadi pada saham consumer discretionary, real estat, dan teknologi. Sektor energi menjadi satu-satunya yang mencetak keuntungan.
Indeks Volatilitas CBOE , yang juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, menguat 2,94 poin atau 13,41 persen menjadi 24,87. Ini menandai penutupan tertinggi sejak 18 Desember.
Saham pabrikan otomotif General Motors jatuh 2,6 persen. Saham Ford juga ditutup turun 0,4 persen.
Saham Tesla turun 5,6 persen setelah pialang Baird menyebutnya sebagai pilihan yang "bearish".
Pabrikan semikonduktor lainnya juga jatuh, termasuk Nvidia yang terjerembab 5,74 persen.
Pedagang sekarang melihat Federal Reserve akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya tahun ini pada pertemuan Juni, menurut data yang dikumpulkan LSEG .
Jumlah saham yang turun melebihi saham yang naik dengan rasio 2,87 banding 1 di New York Stock Exchange. Ada 76 titik tertinggi baru dan 151 terendah baru di NYSE.