Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Yen Berjaya, Dolar Terpukul Kekhawatiran Pertumbuhan AS

JUMAT, 07 MARET 2025 | 09:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Yen menguat sementara Dolar Amerika Serikat (AS) kembali terpukul di tengah situasi perdagangan yang bergejolak, saat  investor menghindari risiko di tengah aksi jual.  

Pasar khawatir tentang dampak potensial dari kebijakan tarif pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap ekonomi Amerika. 

Menteri Perdagangan Amerika, Howard Lutnick, mengatakan penangguhan satu bulan atas tarif besar pada barang impor otomotif dari Meksiko dan Kanada kemungkinan akan diperluas ke semua produk yang mematuhi perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada.


Analis mengatakan, kebijakan tarif dipandang sebagai hambatan bagi pertumbuhan ekonomi. 

"Pasar mulai melihat bahwa ada banyak perusahaan Amerika yang bergantung pada ekspor dan impor. Jika angka perdagangan kita menurun secara keseluruhan, itu mungkin tidak baik bagi perekonomian, yang dapat melambat sebagai akibatnya," kata kata Eugene Epstein, analis Moneycorp di New Jersey.

Dolar AS ditutup jatuh 0,9 persen terhadap Yen menjadi 147,65 pada perdagangan Kamis sore 6 Maret 2024 atau Jumat pagi WIB. 

Terhadap Franc Swiss, Dolar AS tersungkur ke level terendah tiga bulan di 0,8828 Franc, dan terakhir diperdagangkan menyusut 0,9 persen menjadi 0,8827.

Dolar juga melemah terhadap Dolar Kanada dan Selandia Baru, serta mata uang emerging market, seperti peso Meksiko, rand Afrika Selatan dan lira Turki.

Euro menyentuh level tertinggi dalam empat bulan terhadap Dolar AS setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga untuk keenam kalinya dalam sembilan bulan, sesuai ekspektasi. 

Mata uang tunggal Eropa itu melambung ke level tertinggi sejak November di 1,0854 Dolar AS sebelum turun ke 1,0791 Dolar AS.

Euro menguat 4 persen, karena diuntungkan dari peningkatan pengeluaran Jerman, dengan dana khusus sebesar 500 miliar Euro (atau sekitar 540,90 miliar Dolar AS) yang diupayakan untuk sektor infrastruktur. 

Kamis, ECB menaikkan perkiraan inflasi menjadi 2,3 persen tahun ini bagi zona Euro, di atas 2,1 persen. 

Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, mencatat penurunan empat hari berturut-turut, jatuh ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut melemah 0,3 persen menjadi 104,12.

Dolar AS turun 0,2 persen terhadap mata uang Kanada menjadi 1,4312.

Kanada mengatakan akan terus terlibat dalam perang dagang dengan AS. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan  akan terus berdiskusi dengan pejabat senior pemerintahan Trump tentang tarif pada semua impor Kanada.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya