Berita

Forum Ulama Banten dan Betawi di kawasan pembangunan PSN PIK 2/Ist

Nusantara

PSN PIK 2 Bukan untuk Perumahan, tapi Ciptakan Lapangan Kerja Baru

KAMIS, 06 MARET 2025 | 16:31 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Lahan Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN PIK 2) dipastikan bukan untuk pembangunan perumahan. Namun dimanfaatkan proyek berbasis lingkungan yang bertujuan menjaga ekosistem dan menciptakan lapangan kerja baru.

Demikian disampaikan manajemen PIK 2 saat menerima audensi sejumlah ulama dari Forum Ulama Banten dan Betawi di kawasan pembangunan PSN PIK 2.

Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi’i Mukhlis alias Gus Rofi'i yang mendampingi Forum Ulama Banten dan Betawi mengatakan, para ulama mendapat pemaparan mengenai tujuan dan dampak proyek, terutama terkait isu penggusuran tempat ibadah serta dampak sosial terhadap masyarakat sekitar.


Ulama yang hadir antara lain Kiai Abdul Rozak dan Kiai Alawi Nur Alam.

Gus Rofi'i mengatakan, proyek ini sepenuhnya dibiayai investor swasta dengan nilai investasi mencapai Rp39,7 triliun dan tidak menggunakan dana negara.

"Tanah PSN tidak boleh digunakan untuk perumahan. PIK 2 juga bukan bagian dari PSN, karena lahan PSN sebelumnya adalah tanah Perhutani yang dikelola swasta sesuai Perpres 2024," kata Gus Rofi'i dikutip Kamis 6 Maret 2025.

Setelah mendengar penjelasan langsung, Kiai Abdul Rozak menyatakan dukungannya terhadap proyek ini. Ia menegaskan bahwa kehadirannya semata-mata untuk mencari kebenaran dan bukan karena kepentingan tertentu.

"Saya selalu kritis terhadap suatu kebijakan, tetapi setelah melihat bukti dan mendengar langsung, saya mendukung pembangunan ini. Yang penting, kita berbicara berdasarkan data dan fakta," kata Kiai Rozak.

Ia juga berharap konsep pembangunan hijau seperti ini dapat diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia, seperti di sepanjang Pantura, Rembang, dan Sumedang.

Kiai Alawi Nur Alam turut mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum terverifikasi.

"Banyak berita simpang siur yang beredar. Setelah kami melihat langsung, asumsi kami berubah. Kami mendapat pencerahan dan kini memahami tujuan pembangunan ini," kata Kiai Alawi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya