Berita

Rumah warga yang rusak akibat terkena bom dari jet tempur Korea Selatan pada Kamis, 6 Maret 2025/Net

Dunia

Jet Tempur Korsel Tak Sengaja Ngebom Permukiman Warga, 15 Terluka

KAMIS, 06 MARET 2025 | 14:27 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kota Pocheon, ketika jet tempur KF-16 milik Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan bom ke area permukiman selama latihan tembak langsung dengan pasukan Amerika Serikat. 

Akibatnya, 15 warga sipil mengalami luka-luka, termasuk dua di antaranya dalam kondisi serius, menurut pernyataan militer Seoul pada Kamis, 6 Maret 2025.

Menurut Angkatan Udara Korea Selatan, insiden ini terjadi sekitar pukul 10.07 pagi waktu setempat ssar delapan bom serbaguna MK-82 dijatuhkan secara tidak wajar dari dua jet tempur dan mendarat di luar area tembak yang telah ditentukan.

Ledakan menghancurkan dua bangunan tempat tinggal, bagian dari sebuah gereja, serta sebuah truk.  

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan kesalahan berasal dari seorang pilot yang memasukkan koordinat target secara keliru.  

Sebuah foto yang beredar di media lokal memperlihatkan asap tebal membubung dari lokasi kejadian, sementara tim pemadam kebakaran dan kepolisian dikerahkan untuk menutup area terdampak.  

Wali Kota Pocheon, Baek Young-hyun, menggambarkan situasi di lokasi kejadian sangat kacau, menyerupai medan perang. Ia juga meminta agar latihan militer segera dihentikan.  

"Saya menuntut penangguhan segera semua pelatihan militer mulai saat ini hingga langkah-langkah yang dapat diterima warga Pocheon diberlakukan," kata Baek dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dimuat Reuters.

Pesawat tempur yang terlibat dalam insiden ini sedang berpartisipasi dalam latihan gabungan dengan Angkatan Darat Korea Selatan dan militer AS dalam rangka latihan tahunan Freedom Shield. 

Latihan ini dijadwalkan berlangsung dari 10 hingga 20 Maret untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara.  

Angkatan Udara Korea Selatan telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab insiden dan memastikan kompensasi bagi warga terdampak.  

"Kami meminta maaf karena pelepasan bom yang tidak normal telah menyebabkan kerusakan sipil," ujar seorang pejabat Angkatan Udara, seraya berharap para korban dapat segera pulih.  

Latihan militer Freedom Shield sering kali memicu ketegangan dengan Korea Utara, yang menilai latihan tersebut sebagai provokasi. 

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sebelumnya menuduh AS dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan melalui latihan gabungan mereka. 

Tahun lalu, Korea Utara bahkan merespons dengan uji coba rudal balistik setelah AS mengerahkan pembom strategis dalam latihan militer bersama Korea Selatan.  

Pihak berwenang Korea Selatan saat ini masih menyelidiki insiden tersebut dan tidak menutup kemungkinan adanya dampak lebih lanjut. 

Pemerintah berjanji untuk bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi serta mengevaluasi prosedur keamanan dalam latihan militer mendatang.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya