Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Puskapol Bunyikan Sistem Proporsional Campuran ke Komisi II DPR

RABU, 05 MARET 2025 | 17:01 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sistem proporsional campuran dalam pemilihan umum (Pemilu) disuarakan Pusat Komunikasi Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), kepada Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Peneliti Puskapol UI, Delia Wildianti menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar Komisi II DPR, di Gedung KUra-kura, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.

Delia menjelaskan, pihaknya termasuk yang menginginkan sistem proporsional terbuka dalam pemilu tetap terjaga, mengingat kompetisi antara calon dan pilihan bagi masyarakat menjadi lebih variatif.


"Tetapi dalam praktiknya, ternyata sistem itu membuat pelemahan institusionalisasi partai, karena calon bertarung secara individu dengan calon-calon lain, jadi partai hanya menjadi tiket saja," ujar Delia.

Berkaitan dengan itu, dia menegaskan ketidaktepatan sistem proporsional terbuka untuk terus diterapkan dalam pemilu-pemilu ke depannya. Yaitu, salah satunya karena keterwakilan gender tidak didukung oleh sistem ini.

"Puskapol salah satu institusi fokus terhadap isu kesetaraan gender. Sistem proporsional terbuka adalah tidak mendukung kesetaraan gender," urai Delia.

"Karena dalam sistem proporsional terbuka itu setiap caleg harus bertarung secara bebas, padahal kita tahu perempuan masuk dalam proses politik itu belakangan," sambungnya memaparkan.

Namun yang dia sayangkan, wacana sistem pemilu Indonesia senantiasa berkutat pada proporsional terbuka dan tertutup. Padahal menurutnya, terdapat sistem lain yang telah diterapkan negara demokrasi lain dan berhasil menghadirkan kesetaraan dalam pemilihan.

"Jadi Puskapol, dari studi yang kami lakukan, kita bisa coba exercise untuk opsi alternatif atau perubahan sistem proporsional terbuka menjadi sistem campuran," katanya.

Dia menyebutkan, Puskapol UI telah mempelajari 27 negara yang telah melakukan reformasi keuangan partai hingga mengidentifikasi persoalan sistem pemilu yang diterapkan.

"Empat negara kami ambil best practices-nya untuk isu peningkatan keterwakilan perempuan. Ada Italia, Meksiko, Kosta Rika, dan Panama," paparnya.

Dari empat negara itu, Delia menyimpulkan perlunya Indonesia mencontoh praktik sistem proporsional campuran yang menurutnya baik dari segi keterwakilan gender.

"Kenapa perlu didorong? Karena dengan sistem pemilu campuran kita bisa mencapai dua tujuan yang dikehendaki dalam proses pemilu," ucapnya.

"Pertama penguatan institusi parpol, dan dari sisi sistem pemilu itu bisa memperkuat keterwakilan politik," demikian Delia menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya