Berita

Ilustrasi/Ist

Publika

Puasa dan Kesehatan

Oleh: Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla*
RABU, 05 MARET 2025 | 05:45 WIB

PUASA bukan sekadar ibadah spiritual, tetapi juga sebuah metode ilmiah yang terbukti memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam dunia medis, puasa dikenal sebagai salah satu cara alami untuk meremajakan sel, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperbaiki berbagai fungsi organ. 

Islam telah mensyariatkan puasa lebih dari 1.400 tahun lalu, dan kini sains modern membuktikan bahwa di balik perintah ini tersimpan hikmah kesehatan yang luar biasa.

Puasa: Mekanisme Penyembuhan Alami


Tubuh manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Saat berpuasa, tubuh memasuki kondisi autophagy, yaitu proses di mana sel-sel tua atau rusak didaur ulang dan diperbaiki. Penemuan ini diperkuat oleh penelitian ilmuwan Jepang, Yoshinori Ohsumi, yang mendapatkan Hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 2016 atas penelitiannya tentang autophagy. Proses ini membantu membersihkan racun dalam tubuh, mengurangi risiko kanker, serta memperlambat penuaan.

Selain itu, puasa juga meningkatkan sensitivitas insulin, yang berperan dalam mengontrol kadar gula darah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 serta meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

Puasa dan Kesehatan Otak

Tak hanya bermanfaat bagi tubuh, puasa juga berdampak positif pada kesehatan otak. Selama berpuasa, tubuh meningkatkan produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yaitu protein yang berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel saraf. Peningkatan BDNF ini dapat mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Studi yang dilakukan oleh National Institute on Aging menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi kognitif, daya ingat, serta kemampuan belajar. Inilah sebabnya banyak ilmuwan menyebut puasa sebagai “nutrisi bagi otak”.

Puasa dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan bentuk penyucian jiwa dan raga. Rasulullah SAW bersabda:

“Berpuasalah, maka kamu akan sehat.” (HR. Thabrani)

Hadis ini kini terbukti secara ilmiah. Dalam Al-Qur’an, Allah juga berfirman:

“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 184)

Ayat ini mengisyaratkan bahwa puasa memiliki manfaat yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami, tetapi sains modern terus membuktikan keajaiban yang terkandung di dalamnya.

Tidak seperti obat-obatan yang sering kali memiliki efek samping, puasa adalah metode penyembuhan yang alami, murah, dan mudah dilakukan. Tidak ada industri farmasi atau perusahaan makanan yang diuntungkan dari puasa—justru kita sendirilah yang mendapatkan manfaatnya secara langsung.

Kini, banyak ahli kesehatan dan dokter yang merekomendasikan puasa intermiten sebagai terapi alami untuk berbagai penyakit kronis. Puasa bukanlah kelaparan, tetapi sebuah sistem yang terencana, di mana kita memiliki kendali penuh atas waktu makan dan beristirahatnya organ pencernaan.

Kesimpulan

Puasa adalah anugerah luar biasa yang telah disyariatkan oleh Islam dan kini diakui oleh sains modern sebagai metode penyembuhan alami. Dengan berpuasa, tubuh kita tidak hanya terbebas dari racun dan lemak berlebih, tetapi juga memperoleh perlindungan dari berbagai penyakit kronis, meningkatkan fungsi otak, serta memperlambat proses penuaan.

Mari kita jadikan puasa sebagai gaya hidup sehat, bukan hanya sebagai ibadah tahunan di bulan Ramadan. Dengan memahami ilmu di balik puasa dan melaksanakannya secara rutin, kita dapat mengambil kembali kendali atas kesehatan kita. Semoga bermanfaat..!

*Penulis adalah Purnawirawan TNI AL, pemerhati masalah kebangsaan

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya