Berita

Utusan YLBH Garuda Kencana Indonesia Cabang Tegal, Agus Wijonarko di Kantor DPP PDIP Jakarta/Ist

Politik

YLBH Garuda Kencana Setor Bukti Pelanggaran Pemilu Brebes ke Markas PDIP

SELASA, 04 MARET 2025 | 23:11 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

PDIP diminta menarik anggota DPR Dapil IX Jateng, Shintya Sandra Kusuma dari kursi parlemen.

Permintaan tersebut disampaikan YLBH Garuda Kencana Indonesia Cabang Tegal setelah menyerahkan bukti-bukti dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Brebes sebagaimana putusan DKPP RI. 

"Hari ini kami memberikan bukti-bukti pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu ke DPP PDIP. Kami berharap majelis partai menegakkan moralitas etik untuk mengganti Shintia sesuai hasil keputusan DKPP," kata utusan YLBH Garuda Kencana Indonesia Cabang Tegal, Agus Wijonarko di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 4 Maret 2025.


Menurutnya, pelanggaran kode etik Ketua KPU Brebes, Manja Lestari Damanik dan Ketua Bawaslu Brebes, Trio Pahlevi sebagaimana putusan DKPP cukup kuat menjadi alasan PDIP mengganti Shintya sebagai wakil rakyat.

Apalagi dalam perkara tersebut, DKPP memutuskan ada dugaan bagi-bagi uang untuk menggelembungkan suara Shintya Sandra.

"Merujuk keputusan DKPP, PDIP harus segera mem-PAW. Semoga majelis partai PDIP dapat mempertimbangkan dan segera memproses atau melakukan penyelidikan kasus tersebut," jelasnya.

DKPP sebelumnya memberikan sanksi peringatan keras terakhir kepada anggota KPU Brebes, Wahadi dan Aniq Kanafillah Aziz. Kemudian Anggota KPU Brebes atas nama Muhammad Taufik mendapat sanksi peringatan keras.

Dari pihak Bawaslu Brebes, DKPP memberikan sanksi keras terakhir dan pemberhentian dari jabatan Ketua Bawaslu Trio Pahlevi. Empat anggota Bawaslu Brebes atas nama Karnodo, Hadi Asfuri, Amir Fudin, dan Rudi Raharjo diberi sanksi peringatan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya