Berita

Ilustrasi/RMOL

Politik

KPPU Beberkan Modus Mafia Impor Bawang Putih, Punya Cara Akali Regulasi

SELASA, 04 MARET 2025 | 20:04 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkap adanya dugaan mafia impor bawang putih yang menggunakan cara untuk mengakali regulasi perizinan. Salah satu modusnya dengan mendirikan perusahaan baru secara berkala.

Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamanggala, menjelaskan bahwa Ombudsman sebelumnya telah menemukan adanya maladministrasi dalam penerbitan izin impor bawang putih, baik di Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perdagangan.

"Ombudsman sendiri sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Presiden untuk tindak lanjut, kita belum dapat konfirmasi lagi, namun saat ini kita masih belum pelajari apakah ini mengarah pada menguntungkan pelaku usaha tertentu," kata Mulyawan  dalam konferensi pers Pantauan KPPU terkait Harga Pangan di Awal Ramadhan pada Selasa 4 Maret 2025.

Menurutnya, salah satu kendala utama dalam mengawasi izin impor bawang putih adalah pola yang digunakan pelaku usaha untuk menghindari regulasi. Mereka sering kali mendirikan perusahaan baru dengan nama berbeda, tetapi dijalankan oleh individu atau kelompok yang sama.

"Nah memang kesulitan utamanya adalah dalam menghubungkan izin bawang putih ini karena untuk mengejar, tanda kutip, memutari perizinan atau mengatasi perizinan ini, kadang pelaku usaha ini cepat sekali dalam mendirikan perusahaan baru, sehingga perusahaan ini selalu berganti-berganti, meskipun mungkin pelaku usaha atau individunya sama," ungkapnya.

"Secara logika ketika kita sedang melakukan impor bawang putih, tidak segampang melakukan impor dari komoditas lain, perlu mencari sumber produsen di negara asal," pungkasnya.

Kasus dugaan mafia impor bawang putih kembali mencuat ke permukaan setelah kuota impor bawang putih yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, ternyata telah dijadikan alat jual beli dengan harga yang sangat tinggi.

Mafia impor bawang putih ini melibatkan sejumlah oknum yang memiliki akses untuk mengendalikan kuota impor. Dengan memanipulasi alokasi kuota impor, mereka menjadikan kuota tersebut sebagai komoditas yang diperdagangkan dengan harga yang sangat tinggi.

Diduga, mereka telah menjual kuota tersebut kepada importir atau pengusaha sehingga mempengaruhi harga bawang putih yang melambung di pasaran.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya