Berita

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025/Ist

Politik

Percepat Hilirisasi, 21 Proyek Strategis Siap Dijalankan

SELASA, 04 MARET 2025 | 09:33 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam upaya mendorong percepatan hilirisasi industri nasional, pemerintah menyepakati 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang akan dijalankan dengan dengan total investasi mencapai 40 miliar dolar AS.   

Penetapan proyek hilirisasi itu diputuskan selama pertemuan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri terkait di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin malam, 3 Maret 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk minyak dan gas, pertambangan, pertanian, hingga kelautan.  


“Untuk tahun 2025, terdapat 21 proyek pada tahap pertama dengan total investasi kurang lebih 40 miliar dolar AS. Kami telah melakukan pembahasan secara detail, termasuk di dalamnya nama-nama proyek yang akan dijalankan,” ujar Bahlil dalam konferensi pers usai pertemuan.  

Dikatakan bahwa salah satu proyek utama adalah pembangunan storage minyak di Pulau Nipah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. 

Penyimpanan minyak ini ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan nasional selama 30 hari, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden.  

Selain itu, kata Bahlil, pemerintah juga akan membangun refinery berkapasitas 500 ribu barel per hari, menjadikannya salah satu fasilitas pengolahan minyak terbesar di Indonesia. Proyek ini bertujuan memastikan pasokan energi dalam negeri lebih stabil dan mengurangi ketergantungan impor.  

Di sektor gasifikasi batu bara, pemerintah menargetkan pengembangan produksi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG. 

Menurut Bahlil, proyek DME kali ini akan dijalankan dengan pendekatan berbeda, yaitu mengandalkan sumber daya dalam negeri tanpa ketergantungan pada investor asing.  

"Sekarang kita tidak butuh investor negara. Semua lewat kebijakan Bapak Presiden dengan memanfaatkan resource dalam negeri. Yang kita butuh dari mereka adalah teknologinya. Untuk pendanaan capex, itu dari pemerintah dan swasta nasional, sementara bahan baku dan off taker juga berasal dari dalam negeri,” tegasnya.  

Bahlil menambahkan bahwa proyek DME akan dikembangkan secara paralel di Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.  

Selain DME, pemerintah akan meningkatkan nilai tambah sektor pertambangan, seperti tembaga, nikel, dan bauksit hingga menjadi alumina. Sektor perikanan, pertanian, dan kehutanan juga masuk dalam prioritas hilirisasi.  

Presiden Prabowo telah menetapkan 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional. Sektor-sektor ini mencakup mineral, minyak dan gas, perikanan, pertanian, perkebunan, serta kehutanan.  

Menurutnya, proyek hilirisasi akan mengombinasikan pendekatan padat karya dan padat teknologi. 

"Tujuan investasi itukan dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, meningkatkan nilai tambah, serta meningkatkan pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya