Berita

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono/Ist

Politik

SBY: Danantara Harus Bebas Konflik Kepentingan

MINGGU, 02 MARET 2025 | 19:41 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Keberadaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diharapkan bisa memperkuat investasi strategis jangka panjang yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun demikian, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memahami kekhawatiran sejumlah pihak yang mempertanyakan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas Danantara.

"Juga dikhawatirkan jika ada konflik kepentingan dan political envolvement yang tidak semestinya," kata SBY dikutip dari akun X resminya, Minggu, 2 Maret 2025.


SBY menegaskan, bahwa kritik tersebut harus dilihat secara positif. Petinggi Danantara harus menyikapi kritik publik sebagai tantangan untuk menghadirkan lembaga tersebut dengan baik.

"Kuncinya, Danantara harus benar-benar memiliki good governance, expertise (kecakapan) para pengelola Danantara, economic & business judgement yang tepat dan prudent, akuntabilitas dan transparansi, kepatuhan pada pranata hukum dan ada progres yang positif dari waktu ke waktu," jelas SBY.

Lebih lanjut, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menekankan bahwa Danantara harus bebas dari konflik kepentingan dan pengaruh politik agar dapat berjalan sesuai harapan. 

"Pengelolaan Danantara mesti bebas dari konflik kepentingan, politics free dan kemajuannya secara berkala diinformasikan kepada masyarakat," tandas SBY.

Danantara dibentuk setelah Rapat Paripurna DPR pada Selasa 4 Februari 2025 yang mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) menjadi undang-undang.

Badan ini memiliki peran utama dalam konsolidasi pengelolaan BUMN serta optimalisasi dividen dan investasi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya