Berita

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/RMOL

Bisnis

Dugaan Pertamax Oplosan

Ahok Curiga Ada yang Ingin Rusak Citra Pertamina

MINGGU, 02 MARET 2025 | 13:41 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, angkat bicara soal dugaan pengoplosan Pertamax yang belakangan ramai diperbincangkan. 

Ahok menegaskan bahwa perlu menunggu proses hukum berjalan sebelum menyimpulkan sesuatu.

"Makanya saya bilang, sebetulnya harus tunggu sidang. Saya juga tidak baca BAP tersangka. Tapi kalau dibilang oplos, dugaan persepsi kita seolah-olah, disebarkan, Pertalite itu ngantre, Pertamax adalah Pertalite yang tidak antre," kata Ahok seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube, Minggu 2 Maret 2025.


"Seolah-olah seluruh SPBU Pertamina menjual Pertalite ditempel nama Pertamax, Saya kira ini sangat bahaya," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurutnya, ada kemungkinan pihak tertentu yang ingin menjatuhkan citra Pertamina di mata masyarakat. Ia menduga adanya kepentingan asing atau individu yang berusaha menguasai pasar ritel SPBU di Indonesia.

"Saya khawatir ada pihak asing atau siapa pun yang ingin menguasai pasar retail SPBU," ungkap Ahok.

Ahok juga menilai bahwa pemilik SPBU tidak akan berani mencampur Pertalite ke dalam tangki Pertamax karena risiko pidananya tinggi. 

"ESDM rutin mengetes kualitas BBM. Kalau terbukti mengoplos, itu pidana. Lagipula, menjual Pertamax saja sudah untung," kata Ahok.

Selain itu, Ahok menyinggung peran produsen mobil dalam menentukan standar bahan bakar. Menurutnya, mobil-mobil mewah dan kendaraan baru umumnya mengharuskan penggunaan Pertamax. 

Jika ada kasus bensin tidak sesuai spesifikasi, dampaknya bisa besar, termasuk klaim asuransi dan perbaikan bengkel.

Menanggapi dugaan bahwa Pertamina Patra Niaga membeli Ron 90 dengan harga Ron 92, Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. 

"Biar aparat yang memutuskan," pungkas Ahok.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya