Berita

Pentagon/Net

Dunia

Pentagon Kirim 3.000 Tentara Baru ke Perbatasan AS-Meksiko

MINGGU, 02 MARET 2025 | 10:43 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam upaya mendukung misi Presiden Donald Trump untuk memberantas imigrasi ilegal, Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon mengirim sekitar 3.000 tentara aktif ke perbatasan AS-Meksiko.

Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memerintahkan pengerahan elemen tim tempur brigade Stryker dan batalion penerbangan pendukung umum untuk mendukung operasi perbatasan. 

"Pasukan tersebut akan tiba di sepanjang perbatasan sepanjang hampir 2.000 mil dalam beberapa minggu mendatang," demikian pernyataan resmi Pentagon, seperti dimuat The Washington Post pada Minggu, 2 Maret 2025.


Sementara Pentagon tidak menyebutkan secara eksplisit jumlah tentara yang dikerahkan, beberapa pejabat yang tidak berwenang berbicara secara terbuka mengungkapkan bahwa jumlahnya sekitar 3.000 personel. 

Stryker sendiri merupakan kendaraan pengangkut personel beroda lapis baja sedang yang akan digunakan dalam operasi ini.

Saat ini, sekitar 9.200 tentara AS telah ditempatkan di perbatasan selatan, terdiri dari 4.200 tentara yang dikerahkan berdasarkan perintah federal dan sekitar 5.000 tentara Garda Nasional yang berada di bawah kendali gubernur. 

Dengan tambahan pasukan baru ini, Pentagon menyatakan bahwa mereka akan memperkuat dan memperluas operasi keamanan perbatasan saat ini untuk menutup perbatasan dan melindungi integritas teritorial Amerika Serikat.

Keputusan Pentagon mencerminkan tekad Trump untuk memperluas peran militer dalam menutup perbatasan dan mengembalikan para migran yang ditahan ke negara asal mereka. 

Pengiriman personel militer ke perbatasan telah menjadi praktik yang dilakukan sejak tahun 1990-an guna membantu penegakan hukum dalam mengatasi migrasi, perdagangan narkoba, dan kejahatan transnasional.

Langkah ini mendapatkan berbagai tanggapan dari publik dan anggota parlemen, dengan beberapa pihak mendukung penguatan keamanan perbatasan, sementara yang lain mengkritik penggunaan personel militer dalam kebijakan imigrasi domestik.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya