Berita

Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Adil dan Makmur (Prima), Alif Kamal/Net

Politik

Belajar dari Kasus Korupsi Oplos Pertamax, APH Didorong Bersih-bersih Lembaga Negara

MINGGU, 02 MARET 2025 | 00:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengungkapan kasus korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga, diharapkan tidak membuat aparat penegak hukum (APH) puas dan bangga. Tapi justru harus lebih trengginas dalam mengusut tindak pidana serupa di kementerian/lembaga lainnya. 

Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Adil dan Makmur (Prima), Alif Kamal mengatakan, pengusutan kasus korupsioplos Pertamax yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) telah sesuai dengan semangat Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi di lembaga-lembaga negara. 

"Kami yakin Presiden Prabowo setuju dengan apa yang dilakukan oleh Kejagung untuk membongkar praktik korupsi oplosan bahan bakar Pertamax. Sesuai dengan program perjuangan Prabowo-Gibran yang tertuang dalam Asta Cita," ujar Alif kepada RMOL, Sabtu, 1 Maret 2025.


Menurutnya, kasus yang dibongkar Kejagung itu merupakan sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga jika tidak ditangani secara serius akan berpengaruh terhadap citra pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Bahan bakar minyak ini menjadi salah satu aspek yang menunjang kebutuhan hajat hidup orang banyak, dan kami tidak mau Presiden Prabowo kehilangan legitimasi dari rakyat Indonesia karena persoalan ini," tuturnya. 

Karena itu, Prima mendukung pengusutan kasus korupsi oplos Pertamax yang di antaranya dilakukan dua petinggi PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya dan Edward Corne. 

Lebih dari itu, Alif juga mendorong Kejagung dan APH lainnya untuk mengusut kasus korupsi di kementerian/lembaga lainnya, yang merugikan keuangan negara hingga triliunan rupiah. 

"Bisa jadi kasus seperti ini juga terjadi di sektor yang lain misalnya pupuk, sumber daya alam, dan lain-lain. Kami mengingatkan agar yang sekarang ini masih terus melakukan praktik korupsi agar segera berhenti," ucapnya. 

"Kami yakin Presiden Prabowo tidak akan pandang bulu terhadap praktik-praktik korup seperti yang terjadi dalam kasus Pertamax ini," demikian Alif. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya