Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Cheapflation Menyerang Jepang, Harga Pisang dan Telur Naik

KAMIS, 27 FEBRUARI 2025 | 07:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga telur dan pisang naik signifikan karena perusahaan membebankan biaya produksi yang lebih tinggi kepada konsumen.

Dikutip dari Nikkei Asia, Kamis 27 Februari 2025, Indeks Harga Konsumen (CPI) Jepang untuk telur naik 23,6 persen antara tahun 2022 dan 2024. 

Saat ini, harga rata-rata 10 butir telur mencapai 278 Yen (sekitar Rp30.900), dibandingkan dengan 199 Yen (sekitar Rp21.500) lima tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya biaya produksi, terutama harga pakan jagung. 


Wawancara dengan peternak telur, distributor, dan pengecer mengungkapkan bahwa biaya untuk menempatkan telur di rak toko meningkat 30 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2022.

Sementara CPI untuk pisang naik 27,3 persen antara tahun 2022 dan 2024.

Secara keseluruhan, CPI Jepang, termasuk makanan segar, meningkat 4 persen pada Januari tahun ini, kenaikan tercepat dalam dua tahun terakhir. Fenomena "cheapflation," di mana harga barang murah naik lebih cepat daripada barang mahal, menjadi topik hangat di seluruh dunia.

Inflasi di Jepang dipicu oleh kenaikan harga barang impor, seperti bahan baku dan energi. Namun, kenaikan harga konsumsi saat ini tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal. 

Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 2,8 persen pada kuartal Oktober-Desember 2024, menunjukkan tekanan inflasi domestik. Kekurangan tenaga kerja juga mendorong peningkatan biaya tenaga kerja dan logistik.

Selama periode deflasi, meskipun harga bahan baku naik, perusahaan berusaha menekan biaya dan menjaga harga tetap rendah. 

Namun, dengan meningkatnya inflasi, perusahaan kini dapat membebankan kenaikan biaya kepada konsumen melalui peningkatan harga, yang berpotensi memicu kenaikan upah dan memperkuat fondasi ekonomi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya