Berita

Acara seminar ‘Mengungkap Kejanggalan Hukum Pengambilalihan Bank Bali’, di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Rabu, 26 Februari 2025/RMOL

Politik

Adhie Massardi:

Butuh Political Will yang Kuat Ambil Alih Bank Bali

RABU, 26 FEBRUARI 2025 | 13:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Membangkitkan kembali Bank Bali yang diambilalih menjadi Bank Permata perlu kemauan politik yang keras dari pemerintah.  

Pasalnya, proses itu cukup rumit dan tentunya penuh tekanan dari beberapa pihak. 

Hal itu diungkap Jurubicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi dalam acara seminar ‘Mengungkap Kejanggalan Hukum Pengambilalihan Bank Bali’, di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Rabu, 26 Februari 2025.


"Jadi gini mendengarkan hukum itu sebetulnya itu kan harus dari atas, sangat mudah. Jadi memang harus dari atas, ada political will. Kalau atasnya mau hukum bisa tegak, nah pertanyaannya kan adalah bagaimana penyelesaian sebetulnya,” kata Adhie Massardi.

Aktivis senior itu mengatakan mengembalikan hukum kepada martabatnya merupakan langkah yang baik untuk menangkap sejumlah peristiwa kejanggalan hukum yang terjadi termasuk pengambilalihan Bank Bali tersebut.

“Kalau itu sudah berjalan kan yang lain juga di jalan. Nah kalau tidak, bagaimana? Kalau tidak ya pasti akan seperti ini sepanjang masa dan betul-betul akan gelap,” ucapnya.

Menurutnya, investor akan kabur jika penanganan hukum di Indonesia masih semrawut, terlebih tidak adanya kepercayaan dari masyarakat Indonesia itu sendiri dalam upaya penegakan hukum. 

“Investor kayaknya nggak mau masuk, orang-orang nggak percaya, masyarakat duluan nggak percaya. Bagaimana sih orang banyak kejadian kemudian orang tidak ada hukum. Jadi semua kejahatan sempurna,” tandas dia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya