Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Proyek PIK 2 Magnet Ekonomi Baru di Banten

SELASA, 25 FEBRUARI 2025 | 19:07 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pengembangan proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Kabupaten Tangerang, Banten, diharapkan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut.

Harapan itu, nyatanya diamini Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto.

Kata dia, proyek PIK 2 telah berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya melalui Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di berbagai kecamatan.


“Pembangunan perumahan, pusat bisnis, dan sektor kuliner turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Slamet dalam keterangan yang diterima, Senin (24/2).

Terpisah, pengamat kebijakan publik Sugiyanto Emik menilai PIK 2 berperan sebagai penggerak utama sektor properti, pariwisata, dan perdagangan.

Menurutnya, reklamasi di kawasan tersebut berpotensi menarik investasi dari dalam maupun luar negeri, yang pada akhirnya akan membuka lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan perekonomian lokal.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa proyek ini sedang dalam tahap evaluasi oleh pemerintah. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tengah mengkaji kembali status Proyek Strategis Nasional (PSN) agar selaras dengan prioritas pembangunan nasional.

Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa proyek infrastruktur besar, termasuk PIK 2, dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan sejalan dengan agenda pembangunan nasional.

Adapun PIK 2 dikembangkan sebagai kawasan modern dengan konsep Green Area dan Eco-City.

Proyek ini diharapkan menarik investasi besar serta menciptakan lapangan kerja baru. Bahkan, kawasan ini mendapat julukan “The New Jakarta City” karena potensinya dalam mengubah peta ekonomi wilayah sekitarnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya