Berita

PT Gunbuster Nickel Industry/PT GNI

Bisnis

Danantara Bisa jadi Penyelamat PT GNI yang Terancam Tutup

SELASA, 25 FEBRUARI 2025 | 14:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara yang pembentukannya diarahkan untuk mendanai proyek hilirisasi nikel, bauksit, hingga tembaga, bisa menjadi penyelamat PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) yang saat ini terancam tutup.

PT GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dikabarkan terancam berhenti beroperasi, setelah perusahaan memangkas produksi. Ditambah lagi, perusahaan induk PT GNI di China bangkrut

Danantara disebut-sebut telah menyiapkan initial funding atau pendanaan awal sebesar 20 miliar Dolar AS atau sekitar Rp326,1 triliun. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Danantara bisa bekerja sama dengan investor domestik untuk mengakuisisi PT GNI, atau Danantara juga bisa mengakuisisi GNI lewat MIND ID.

"Ini kesempatan yang cukup baik karena ini momentum sekali. Karena dengan akuisisi saham mayoritas dari GNI itu setidaknya bisa mempercepat hilirisasi dengan tata kelola lingkungan yang baik, tata kelola pekerja yang baik," ujar Bhima, dikutip dari Bisnis, Selasa 25 Februari 2025. 

Menurutnya, produksi olahan nikel dari GNI bisa dihubungkan dengan proyek pabrik baterai Indonesia Battery Corporation (IBC) atau pun pabrik milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat.

PT GNI telah memangkas produksinya, selain karena sulitnya pasokan bijih nikel juga karena menunda pembayaran kepada pemasok energi lokal. 
 
Sejumlah alat berat perusahaan terparkir sejak perusahaan memutuskan untuk mengurangi produksinya, ditambah lagi perusahaan induknya, Jiangsu Delong Nickel Industry Co, mengalami masalah di pengadilan China terkait restrukturisasi utang yang besar.

Jika situasi ini terus berlanjut, PT GNI kemungkinan segera menghentikan produksinya sama sekali. 

Saat ini, PT GNI telah menutup semua kecuali beberapa dari lebih dari 20 jalur produksinya sejak awal tahun. 

Selain masalah keuangan perusahaan induk, penurunan harga nikel global sejak akhir tahun 2022 juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi PT GNI. Penurunan harga ini menyebabkan produksi bijih nikel di Indonesia diperketat selama hampir setahun terakhir. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyatakan akan mengevaluasi kabar gangguan produksi yang dikhawatirkan berisiko penutupan operasional PT GNI.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Andil Besar BPS dalam Pengoplosan LPG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 10:11

UPDATE

KPK Sita Bangunan dan Uang Belasan Miliar di Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:24

KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:21

Gegara eFishery, SoftBank dan Temasek Rugi Besar, 90 Persen Modal Investor Terancam Hilang

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:14

Hormati Proses Hukum Kejagung, Pertamina Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:07

MK Anulir Sejumlah Cakada, Komisi II DPR Minta DKPP Periksa KPU-Bawaslu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:06

Dirut Pertamina Raih Penghargaan Green Leadership Utama

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00

Presiden Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:50

MK Putuskan PSU Pilkada di 24 Daerah, Berikut Daftarnya

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:46

Jelang Ramadan Harga Bapok Merangkak Naik, Cabai Rawit Meroket Rp81.700 per Kilogram

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:39

Survei Median: Sebagian Besar Publik Yakin Penahanan Hasto Tindakan Hukum Murni

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:37

Selengkapnya