Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hamas Tuding Netanyahu Sabotase Perdamaian, Gencatan Senjata Terancam Gagal

SELASA, 25 FEBRUARI 2025 | 08:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hamas telah menyatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Israel hingga 620 tahanan Palestina dibebaskan.

Pernyataan ini disampaikan oleh anggota biro politik Hamas, Basem Naim pada Senin, 24 Februari 2025. Ia menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyabotase kesepakatan gencatan senjata dengan menunda pembebasan tahanan yang seharusnya dibebaskan akhir pekan kemarin.

“Sebelum melangkah ke langkah berikutnya, kita harus memastikan bahwa langkah sebelumnya, yaitu membebaskan 620 tahanan, sudah dibebaskan,” kata Naim, seperti dikutip dari Al-Jazeera.


“Netanyahu jelas mengirimkan pesan yang kuat bahwa ia sengaja menyabotase kesepakatan tersebut, ia sedang mempersiapkan suasana untuk kembali berperang," ujarnya.

Sebelumnya Israel memutuskan untuk menunda pembebasan tahanan Palestina yang dijadwalkan pada Sabtu, 22 Februari 2025 sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut sebagai "pelanggaran berulang" oleh Hamas. 

Kantor Netanyahu menyatakan bahwa pembebasan tahanan akan ditunda hingga pembebasan sandera Israel berikutnya dapat dipastikan tanpa adanya upacara yang dianggap merendahkan martabat para sandera Israel.

Hamas mengkritik keputusan Israel tersebut, menyatakan bahwa Netanyahu sengaja mengirim pesan kuat bahwa dia berniat merusak kesepakatan dan mempersiapkan kondisi untuk kembali berperang. 

Naim menekankan bahwa sebelum melangkah ke tahap berikutnya, mereka harus memastikan bahwa tahap sebelumnya, yaitu pembebasan 620 tahanan, telah dilaksanakan. 

Hamas diperkirakan akan melepaskan jasad empat tawanan Israel akhir minggu ini sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

Ketika ditanya mengenai hal itu, serta masa depan kesepakatan itu sendiri, Naim mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja.

“Apa jaminan bahwa (Netanyahu) akan mengambil empat jenazah lainnya dan sekali lagi tidak melepaskan jumlah warga Palestina yang disepakati ditambah 620 warga Palestina?” tanya pejabat Hamas tersebut.

“Semua opsi tersedia, tidak hanya apa yang akan terjadi pada hari Kamis, tetapi juga elemen-elemen lain dari kesepakatan tersebut," ujarnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya