Berita

Antrean warga Kota Pagar Alam yang ingin mendapatkan gas LPG 3 kg di salah satu pangkalan/istimewa

Nusantara

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

SABTU, 22 FEBRUARI 2025 | 23:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Permasalahan distribusi gas LPG subsidi 3 kg masih terus berlanjut di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Selain masih sulit didapat, kini muncul dugaan pengurangan isi tabung gas sebelum sampai ke tangan konsumen.

Sejumlah warga mengeluhkan bahwa gas subsidi yang mereka beli sering kali lebih cepat habis dari biasanya. Bahkan, beberapa menemukan bahwa segel tabung sudah terbuka atau longgar, menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan dalam distribusi.

Rohmani, salah seorang warga, mendapati gas yang baru dibelinya hanya memiliki tekanan setengah saat dipasang di regulator.


"Setiap beli, baik di pangkalan maupun warung, jarum regulator hanya menunjukkan setengah. Segel tabung juga sering hilang dan tutup plastiknya longgar," ujarnya, di wartakan RMOLSumsel, Sabtu 21 Februari 2025.

Hal serupa dialami oleh Agus Tanto. Ia bahkan mencoba menimbang gas subsidi yang dibelinya dan menemukan bahwa beratnya tidak sesuai standar.

"Setiap kali beli gas melon, isinya terasa kurang. Setelah saya timbang, ternyata memang lebih ringan," katanya.

Situasi ini membuat warga semakin khawatir, tidak hanya karena pemborosan biaya akibat gas yang cepat habis, tetapi juga risiko keselamatan jika tabung tidak tersegel dengan benar.

Menanggapi keluhan ini, Area Manager Patra Niaga Pertamina, Nanda, memastikan bahwa gas subsidi yang keluar dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) telah memenuhi standar keamanan dengan segel plastik wrap dan tutup pengaman plastik (plastic cap).

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli gas subsidi dan tidak menerima tabung yang mencurigakan.

"Jika menemukan tabung gas yang tidak sesuai standar, tolak dan laporkan. Pastikan selalu memeriksa kondisi fisiknya serta timbang sebelum membeli, baik di pangkalan maupun di warung," terang Nanda.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya