Berita

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (BPN), Nusron Wahid/RMOL

Nusantara

Libatkan Konglomerat

Menteri Nusron Didesak Periksa Sengketa Tanah di OKU

JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 | 23:37 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Viral di media sosial soal kasus dugaan penyerobotan tanah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) yang menyeret nama konglomerat Anthony Salim.

Anthony Salim bersama anaknya, Axton Salim melalui PT Laju Perdana Indah (LPI), mulai akhir 2007 hingga 2008 diduga menggusur dan merusak lahan warga serta perkebunan yang telah ditanami bibit dan pohon kelapa sawit milik Kelompok Tani Bumi Nusantara seluas 2.000 hektare. 

Diketahui perkembangan terakhir dari kasus ini sudah sampai pada tahap kedua di Kejaksaan Tinggi (Kejat) Sumsel, namun PT LPI belum pernah diproses hukum.


“Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (BPN), Nusron Wahid mesti memeriksa kembali kasus-kasus sengketa tanah yang ada di daerah," kata Pengamat Politik Citra Institute Efriza melalui keterangan tertulisnya, Jumat 21 Februari 2025. 

Dari beberapa pengalaman, kasus sengketa atau penyerobotan tanah, menurut Efriza tidak dilakukan oleh entitas tunggal, melainkan ada kongkalikong mafia tanah yang duduk di posisi pengambilan keputusan.

Terkait kasus di OKU Sumsel ini, Efriza mencermati di media sosial bahwa warga mulai menunjukkan kurang mempercayai lagi lembaga yang berwenang seperti BPN, Bupati.

“DPR mesti turun tangan untuk memanggil mereka yang terlibat dalam kasus sengketa atau penyerobotan tanah seperti di OKU, Sumsel," kata Efriza.

Peran DPR untuk menyelesaikan kasus sengketa tanah, dinilai Efriza, sangat penting dan mendesak, sekaligus untuk membuktikan bahwa pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpihak pada rakyat dan berkomitmen memberantas mafia tanah.

“Dukungan ini sesuai dengan program kerja Asta Cita Prabowo-Gibran, yaitu memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi,” pungkas Efriza.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya