Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Proyeksi Penjualan Walmart Suram, Wall Street Muram

JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 | 08:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah karena mengalami tekanan jual akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Tiga indeks utama berakhir ke wilayah negatif, dengan saham unggulan Dow mencatat kerugian paling tajam.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 450,94 poin, atau 1,01 persen menjadi 44.176,65 pada perdagangan Kamis 20 Februari 2025.


S&P 500 jatuh 26,63 poin, atau 0,43 persen, menjadi 6.117,52. Sementara Nasdaq Composite Index melemah 93,89 poin, atau 0,47 persen. 

Sektor keuangan menjadi pendorong kejatuhan S&P 500, merosot 1,6 persen. Sementara sektor energi naik 1,0 persen.

Walmart, pengecer terbesar di dunia, menyampaikan proyeksi penjualan dan laba tahun fiskal berjalan yang jauh di bawah ekspektasi analis, memperlihatkan adanya penurunan permintaan konsumen.

Robert Pavlik, Manajer Portofolio Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut mengatakan, dengan konsumen yang menggerakkan 70 persen ekonomi Amerika, panduan yang lemah dari Walmart menimbulkan beberapa kegelisahan. 

"Itu mungkin menyebabkan beberapa tekanan jual pada saham Walmart, yang menyebar ke seluruh pasar secara keseluruhan," katanya. 

Saham Walmart anjlok 6,5 persen, sementara pengecer besar lainnya, Target dan Costco Wholesale, masing-masing merosot 2,0 persen dan 2,6 persen.

Kinerja keuangan Walmart juga memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana perusahaan tersebut berharap untuk bertahan di bawah pengumuman tarif Presiden AS Donald Trump yang terus bertambah.

Data ekonomi terkini, termasuk klaim pengangguran dan aktivitas pabrik di wilayah Atlantik, menunjukkan ekonomi Amerika dalam kondisi yang solid untuk saat ini, sejalan dengan komentar terkini perumus kebijakan Federal Reserve.

Namun, beberapa ekonom khawatir gangguan pasar tenaga kerja mungkin terjadi sebagai akibat dari ribuan pegawai federal yang baru-baru ini dipecat oleh Department of Government Efficiency ( DOGE ) yang dipimpin miliarder Elon Musk.

Palantir Technologies, yang menyediakan jasa kepada pemerintah seperti perangkat lunak yang memvisualisasikan posisi militer, sahamnya turun 5,2 persen setelah pengumuman Pentagon, bahwa mereka sedang mempertimbangkan potensi pemotongan anggaran untuk tahun fiskal 2026.

Saham Alibaba Group melambung 8,1 persen menyusul pendapatan kuartal ketiga raksasa e-commerce China itu yang melampaui konsensus.

Jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,13 banding 1 di New York Stock Exchange. Ada 125 level tertinggi baru dan 72 terendah baru di NYSE.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya