Berita

Ekonom sekaligus anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri/RMOL

Bisnis

Jelang Peluncuran Danantara, Eks Menkeu Wanti-wanti Pentingnya Pengelolaan Profesional

SELASA, 18 FEBRUARI 2025 | 15:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menjelang peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025, Ekonom sekaligus anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional agar badan ini berfungsi optimal.

Mantan Menteri Keuangan RI itu menilai bahwa Danantara memiliki potensi besar sebagai sarana recycle aset.

"Danantara ini kalau nanti pengelolaannya bisa dilakukan dengan sangat baik dan profesional, ini adalah sarana yang sangat baik untuk recycle aset," kata Chatib dalam acara SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 pada Selasa 18 Februari 2025.


Ia menjelaskan bahwa aset-aset yang selama ini tidak termanfaatkan di tangan BUMN dapat dikonversi menjadi aset produktif, sehingga lebih menarik bagi investor.

"Tetapi tentu pengelolaannya harus profesional," tegasnya.

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai  Danantara berpotensi mengurangi ketergantungan BUMN pada negosiasi dengan DPR dalam pengambilan keputusan strategis. 

Menurutnya, banyak hambatan yang dihadapi BUMN berasal dari proses negosiasi panjang di parlemen. Namun, keberadaan Danantara dapat memangkas birokrasi tersebut.

"Kalau misalnya Danantara sesuai dengan yang direncanakan, itu banyak hal yang tidak harus didiskusikan via DPR. Karena yang membuat BUMN kita seringkali harus berjuang adalah karena banyak hal yang harus dinegosiasikan dengan DPR, Danantara mencoba memotong itu," cetusnya

Lebih lanjut, Burhanuddin mencontohkan Danantara bisa seperti Temasek di Singapura. Meski demikian ia juga mengingatkan bahwa pengelolaan yang keliru bisa membawa risiko besar. 

Ia menyebut kasus 1MDB di Malaysia sebagai contoh buruk yang harus dihindari.

"Tapi jangan lupa kalau kita kepleset kemudian mengikuti rute 1MDB di Malaysia, habis kita, dan pertaruhannya sangat mahal," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya