Berita

Diskusi bertajuk "Era Baru Hukum di Indonesia atau Ancaman Demokrasi? Menelaah Ulang RUU Kejaksaan dan RKUHAP" di Auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo, Semarang/Istimewa

Politik

Kewenangan Absolut Jaksa Lewat Revisi UU Kejaksaan Ancam Demokrasi

SELASA, 18 FEBRUARI 2025 | 00:59 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip rule of law harus memastikan bahwa hukum dijalankan secara adil dan transparan. 

Demikian dikatakan akademisi UIN Walisongo Semarang, Mochammad Parmudi, dalam diskusi bertajuk "Era Baru Hukum di Indonesia atau Ancaman Demokrasi? Menelaah Ulang RUU Kejaksaan dan RKUHAP" yang digelar di Auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo, Semarang, Senin 17 Februari 2025.

"Namun, pemberian kewenangan absolut kepada jaksa melalui revisi UU Kejaksaan dapat mengancam demokrasi," kata Parmudi.

Parmudi memperingatkan bahwa kekuasaan absolut berpotensi menciptakan arogansi dan penyalahgunaan wewenang yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat.  

Ia pun menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap kewenangan jaksa, terutama dalam hal penyidikan dan penyelidikan. Sebab kewenangan ini memiliki potensi bahaya kalau tidak dikontrol dengan baik. 

"Imunitas yang diberikan kepada jaksa, yang hanya bisa diperiksa atas izin Jaksa Agung ini berbahaya dan perlu diuji kembali untuk memastikan akuntabilitas," tegas Parmudi.

Selain itu, Parmudi juga mengingatkan bahwa kewenangan jaksa dalam menggunakan senjata api perlu diwaspadai.

"Kewenangan ini berpotensi disalahgunakan dan dapat menimbulkan konsekuensi fatal, seperti kekerasan yang tidak proporsional," kata Parmudi.

Ia menyerukan perlunya evaluasi kritis terhadap imunitas jaksa dan lembaga penegak hukum lainnya untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.

Sementara Ketua Senat Mahasiswa UIN Walisongo, Safrizal Al Fadhil menuturkan, Kejaksaan saat ini memiliki kewenangan yang sangat luas, bahkan cenderung menjadi superbodi dalam sistem hukum Indonesia. 

"Kewenangan ini mencakup penyidikan, penyelidikan, dan penuntutan, yang berpotensi menciptakan kekuasaan absolut," kata Safrizal. 

Populer

Rektor UGM Ditantang Pamerkan Ijazah Jokowi

Selasa, 18 Maret 2025 | 04:53

Pengunduran Diri Dirut Bulog dari TNI Bakal Diikuti Ribuan Perwira

Rabu, 26 Maret 2025 | 02:57

Ijazah Palsu Jokowi Bisa Terungkap dalam Hitungan Detik

Jumat, 21 Maret 2025 | 00:23

Perannya Diambil Brimob, Pasukan Khusus TNI Bisa Dibubarkan

Minggu, 23 Maret 2025 | 15:20

Masyarakat Jepang Ramai-ramai Masuk Islam

Jumat, 21 Maret 2025 | 00:12

Kantor Hukum yang Didirikannya Digeledah KPK, Ini Respons Febri Diansyah

Jumat, 21 Maret 2025 | 18:25

KPK Kecele Pasal 65 KUHAP dan 65 KUHP dalam Dakwaan Hasto

Jumat, 21 Maret 2025 | 03:03

UPDATE

Hujan Diperkirakan Merata Basahi Jakarta

Kamis, 27 Maret 2025 | 08:03

Hari Ini JPU KPK Beri Tanggapan Eksepsi Hasto

Kamis, 27 Maret 2025 | 07:58

Danantara Raja Asia, IHSG Melesat Fantastis di 6.472

Kamis, 27 Maret 2025 | 07:35

Prajurit TNI AL Diduga Bunuh Wartawati di Kalsel

Kamis, 27 Maret 2025 | 07:32

Pramono Gratiskan PBB Rumah di Bawah Rp2 Miliar

Kamis, 27 Maret 2025 | 07:21

Indosat Perkuat Layanan Digital Berbasis AI

Kamis, 27 Maret 2025 | 06:43

Kapolri dan Panglima TNI Sambangi Rumah Korban Insiden Way Kanan

Kamis, 27 Maret 2025 | 06:16

Satgas PKH Bikin Pelaku Usaha Sawit Dilema

Kamis, 27 Maret 2025 | 05:53

Febri Diansyah Siap Penuhi Panggilan KPK Usai Sidang Hasto

Kamis, 27 Maret 2025 | 05:35

Suryo Prabowo Geram dengan Ulah Anarkis Mahasiswa di Karawang

Kamis, 27 Maret 2025 | 05:17

Selengkapnya