Berita

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah Sudarsono/Istimewa

Politik

Sektor Pertanian Kurang Berhasil Turunkan Kemiskinan di Jateng

SENIN, 17 FEBRUARI 2025 | 06:17 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan di Jawa Tengah masih menjadi persoalan besar pemerintah. Hingga awal 2025 ini, kemiskinan di Jawa Tengah berdasarkan data masih tergolong tinggi.

Dari data tersebut, terlihat sektor pertanian yang selama ini menjadi unggulan ternyata kurang begitu berdampak memberikan dukungan dalam upaya penurunan kemiskinan. 

Anggota Komisi C DPRD Jateng, Sudarsono, mempersoalkan belum berhasilnya pengelolaan pertanian terhadap target capaian pemerintah dalam menurunkan kemiskinan. 


Menurutnya, sektor unggulan itu, seharusnya menyumbangkan kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat. 

Oleh karena itu, dirinya meminta agar pertanian yang dikembangkan para petani di seluruh Jawa Tengah diperhatikan lagi pemerintah daerah. 

Perlu ada upaya serius pemerintah mendorong agar pertanian semakin meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.

"Yang jadi persoalan, sektor unggulan ternyata belum berhasil memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan. Karena itu, saya harapkan, daerah punya langkah-langkah yang nantinya bisa menjadikan sektor unggulan berhasil mengangkat ekonomi dan mensejahterakan masyarakat," terang Sudarsono, dikutip RMOLJateng, Minggu, 16 Februari 2025. 

Tuntutan permintaan itu, lanjut Sudarsono, mesti menjadi perhatian pemerintah daerah untuk lebih jauh menyelami mencari permasalahan sebenarnya dihadapi masyarakat petani. 

"Kuncinya di mana bisa dicari dulu oleh daerah. Supaya ke depannya nasib petani kita di seluruh Jawa Tengah tidak terus menerus hidup miskin meski pertanian kita unggul," tuturnya. 

"Ketika berhasil ada jawabannya, maka pertanian akan terus dipacu agar berhasil memberikan hasil yang benar-benar dirasakan masyarakat petani di Jateng, di samping pertanian kita makin maju," pungkas Sudarsono.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya