Berita

Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Zeng Wei Jian/RMOL

Publika

Indonesia's DOGE

MINGGU, 16 FEBRUARI 2025 | 22:04 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

BAHKAN anak abah dan anak banteng pro efisiensi. Enggak ganggu ekonomi. Pak Prabowo turun sendiri. Berhasil potong anggaran seremonial, FGD, ATK, seminar, acara di luar negeri, bikin cinderamata dan sebagainya. Nominal yang dihemat Rp306 triliun.

Terlalu fokus dan working alone, bidang lain enggak ter-handle. Masih ada 7,4 juta orang nganggur. PSN-PIK 2 berlarut.

There will always exist people who are not necessarily smarter than we are but can think in ways we cannot.


Lebih baik seperti Presiden Donald Trump yang menugaskan A proto-fascist tech oligarch Elon Musk memimpin DOGE. Targetnya sama: efisiensi.

Presiden Trump minta Elon Musk periksa penipuan dan penyalahgunaan budget di Departemen Pendidikan dan Militer. Elon menjadi figur yang sangat mengganggu status quo.

"Alone we can do so little; together we can do so much," kata Helen Keller.

Populisme Pak Prabowo meningkatkan kepercayaan publik. Semakin banyak orang cinta Prabowo. Tapi multitasking reduces ability to produce excellent result at work. Mesti ada grup loyalis yang dipercaya kerja teknis. To get your work done faster and more efficiently.

Seperti dahulu Pak Harto, Yoga Sugama, Ali Murtopo, dan Benny Moerdani. Soliditas dan prestasi Pak Harto melemah setelah Yoga Sugama dan Beni Murdani tidak setuju pencalonan Sudarmono.

Bentuk sebuah tim efisiensi. Sifatnya outside volunteer. Unpaid special government employee. Langsung di bawah presiden. Slashing regulation could be a multilayer process. Pak Prabowo enggak bisa kerja sendiri.

Dibutuhkan orang cerdas non kompromistis. Miyamoto Musashi mengatakan, "It's better to be a warrior in a garden than a gardener in a war".

Masalahnya Pak Prabowo adalah seorang "ideas guy" sekaligus "a detail guy". Sebagai presiden, dia harus mendelegasikan "detail guy" kepada orang yang tepat.

Indonesia's DOGE harus mampu menghabisi "tyranny of bureaucracy", cabang ke-4 yang ada di pemerintahan yang berusaha menghambat agenda Pak Prabowo. Setelah efisiensi sukses, target selanjutnya hantam deep-state. Para ASN malas yang hobinya main TikTok dan enggak pernah melayani publik.

Sebagai penutup, pemerintah harus punya partner 2 sampai 3 media.

Penulis adalah Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya