Berita

Ilustrasi/Ist

Pertahanan

Perkuat Pertahanan Laut, Indonesia Tidak Perlu Kapal Induk

MINGGU, 16 FEBRUARI 2025 | 04:21 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Penguatan pertahanan Indonesia sebagai negara kepulauan dihadapkan pada polemik perlu atau tidaknya kapal induk.  

Pasalnya, dalam menjaga laut yang merupakan dua per tiga wilayah Indonesia, TNI AL memerlukan banyak kapal perang, salah satunya kapal induk.

Namun pendapat itu dibantah mantan Gubernur AAL Mayjen TNI Mar (Purn) Sudarsono Kasdi. Menurutnya, pesawat tempur Indonesia tidak akan beroperasi keluar wilayah laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). 


Hal ini sejalan dengan tujuan Indonesia yang tidak ingin melakukan agresi terhadap pihak manapun. Keberadaan sebuah kapal induk untuk menggendong jet tempur kemana-mana agar mereka mobile menjadi tidak diperlukan. 

“Indonesia lebih baik membangun lapangan terbang di pulau-pulau yang strategis guna mendukung kesiapan Indonesia apabila memerlukan reaksi cepat,” kata Sudarsono dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu, 15 Februari 2025.

“Memelihara lapangan terbang jauh lebih murah daripada memelihara kapal induk,” tambahnya.

Di sisi lain, perawatan kapal induk juga membutuhkan biaya yang besar. Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk.

The Economist, suatu majalah terkemuka dunia, bahkan menyindir negeri Gajah Putih tersebut atas kepemilikan kapal induk. Thailand membeli kapal induk dari Spanyol pada tahun 1997 kemudian melengkapi kapal kebanggaan negara mereka dengan jet tempur Matator. Namun pada tahun 2006, semua jet tempur itu dipensiunkan. Dan sejak saat itu kapal induk tersebut hanya sandar di Bangkok dan menjadi objek swafoto.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya