Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Penjualan Properti Merosot, Pengamat Soroti Harga Rumah Terlalu Tinggi

JUMAT, 14 FEBRUARI 2025 | 16:11 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pasar properti mengalami perlambatan signifikan pada kuartal IV-2024, seiring dengan tingginya harga rumah yang semakin sulit dijangkau oleh konsumen. 

Menurut Pengamat Properti Anton Sitorus, fenomena ini merupakan dampak dari kenaikan permintaan yang melonjak pada 2022 dan 2023 yang menyebabkan lonjakan harga properti.

Anton menjelaskan bahwa setelah pandemi Covid-19 melanda, permintaan terhadap rumah, terutama rumah tapak, mengalami lonjakan tajam pada 2021. 

Pada masa tersebut, banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya memiliki hunian yang lebih aman dan sehat, sehingga sektor properti mengalami pemulihan pesat setelah sempat terpuruk di awal pandemi.

"Jadi kebutuhan akan rumah, terutama rumah tapak meningkat 2021 dan di 2022 itu naiknya lumayan tinggi gitu. Makanya pada tahun itu perumahan itu jadi primadona lah gitu kan, karena pertumbuhannya bagus dan terus berlanjut di 2023," kata Anton kepada RMOL pada Jumat 14 Februari 2025.

Namun, lonjakan permintaan selama dua tahun terakhir itu menyebabkan harga rumah terus meroket. Selain itu, stok properti di pasar semakin menipis akibat tingginya tingkat penjualan pada 2022 dan 2023. 

Akibatnya, memasuki 2024, daya beli masyarakat mulai melemah karena harga properti yang sudah terlalu tinggi, sehingga penjualan mengalami penurunan.

"Dengan stok yang menipis dan harga rumah juga udah lebih mahal makanya tidak heran kalau misalnya di 2024 itu penjualannya turun gitu," katanya 

Kondisi ini, kata Anton menjadi tantangan bagi industri properti yang sebelumnya mengalami pertumbuhan pesat.

Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI)  Indeks harga properti residensial (IHPR) tercatat tumbuh melambat sebesar 1,39 persen secara tahunan (yoy). Angka itu lebih rendah dibanding pertumbuhan kuartal III 2024 sebesar 1,46 persen yoy.

Sementara dari sisi penjualan, Ramdan mengatakan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV-2024 menurun, terutama rumah tipe kecil dan menengah, di tengah peningkatan penjualan rumah tipe besar.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan properti residensial tercatat kontraksi sebesar 15,09 persen (yoy),” kata Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan pers.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya