Lahan jagung di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta garapan Polsek Tanah
Abang/ist
Peran aktif Polri dalam mendukung ketahanan pangan terus diwujudkan dalam aksi nyata.
Tidak hanya di pinggiran kota, Polri melalui Polsek Tanah Abang sukses mencetak urban farming tanaman jagung dengan lahan seluas 2.100 meter persegi di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta.
“Upaya Polri mendukung Asta Cita pemerintah dalam aspek swasembada pangan terus diupayakan dengan pencapaian swasembada jagung,” kata Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, Kamis, 13 Februari 2025.
Sebagai Kasatgas Gugus Tugas Ketahanan Pangan, Komjen Dedi mengapresiasi Kapolsek Tanah Abang beserta jajaran yang mampu berkebun di tengah perkotaan.
Di sisi lain, Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara mengaku telah memanfaatkan lahan milik negara di bantaran Kali Ciliwung dengan menanam jagung bersama Satgas Ciliwung Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air DLH DKI Jakarta, Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), dan warga setempat.
“Awalnya di lahan seluas 1.500 meter persegi, lalu diperluas dan sekarang seluas 2.100 meter persegi,” kata AKBP Aditya.
Upaya cepat Polri dalam mendukung ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto ini tidak lepas dari sistem Polri yang menganut
centralized police system.
Sistem ini memiliki kelebihan, di mana kepolisian Indonesia memiliki 1 komando/di bawah 1 kepemimpinan dan tidak terhalang wilayah/lintas yurisdiksi.
Dari 1 rantai komando, kepolisian memiliki standardisasi kerja dan ruang lingkup pengawasan yang sama di seluruh Indonesia. Dengan rantai komando tersebut, pengambilan keputusan dari pusat cenderung tidak memahami situasi lokal daerah yang berbeda beda dan kondisi masyarakat di daerah tersebut.
Dari sini peran Kapolsek, terutama dalam pengambilan keputusan, inovasi dan diskresi, sangat penting untuk menjembatani gap/jarak antara kebijakan pimpinan dengan kondisi dan dinamika yang terjadi di berbagai daerah.