Berita

Emas/Ist

Bisnis

Rupiah Tertekan ke Rp16.389 Hari Ini

KAMIS, 13 FEBRUARI 2025 | 11:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar (kurs) Rupiah dibuka ke level Rp16.389 per Dolar AS pada perdagangan Kamis 13 Februari 2025 pagi ini.

Mata uang Garuda itu melemah 13 poin atau minus 0,08 persen dari perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan pantauan RMOL, mayoritas mata uang Asia bergerak menguat hari ini. Baht Thailand naik 0,07 persen, Won Korea Selatan tumbuh 0,05 persen, Dolar Singapura dan Yen Jepang menguat 0,10 persen, 

Selanjutnya Ringgit Malaysia tumbuh 0,01 persen, sedangkan Peso Filipina melemah 0,02 persen.

Di sisi lain mayoritas mata uang utama negara maju dibuka menguat. Poundsterling Inggris naik 0,06 persen, Euro Eropa menguat 0,13 persen, Dolar Australia naik 0,05 persen, dan Dolar Kanada tumbuh 0,07 persen.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan Rupiah masih berpotensi menguat hari ini. Pasalnya, Dolar AS terkoreksi karena pernyataan dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan tidak akan buru-buru memangkas suku bunga, sementara ada lonjakan tak terduga dalam inflasi.

“Ini memperbesar kekhawatiran bahwa inflasi di Amerika Serikat lebih kuat dari yang diharapkan menyusul lonjakan inflasi dan tarif yang lebih agresif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump,” kata Andry dalam rilis hariannya.

Ia memprediksi kurs Rupiah terhadap Dolar AS hari ini akan bergerak di kisaran 16.340 dan 16.405.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya