Berita

Rencana proyek Giant Sea Wall

Nusantara

Warga Pesisir Pulau Jawa Terancam Ditelan Laut

Proyek GSW Perlu Direalisasikan
RABU, 12 FEBRUARI 2025 | 22:55 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) perlu segera direalisasikan untuk mengatasi banjir rob dan abrasi yang selalu menghantui rakyat pesisir Pulau Jawa.

"Kita dengar banjir rob tidak hanya di pesisir Banten dan Jakarta, pesisir Jawa Tengah juga mulai sering terdengar. Nah, sudah benar program Pak Prabowo yang mencanangkan proyek GSW itu," kata pengamat ekonomi politik, Mohammad Zulfikar Dachlan, Rabu, 12 Februari 2025.

Fenomena pengikisan pantai makin mengkhawatirkan. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2015, sedikitnya 400 kilometer garis pantai di Indonesia raib gara-gara abrasi.


"Ingat, Jakarta menghadapi dua masalah besar, penurunan ketinggian tanah dan banjir rob. Kalau dibiarkan, lama-lama Jakarta bisa tenggelam," jelasnya.

Menurut Zulfikar, proyek GSW ini tidak hanya akan mengatasi abrasi dan banjir rob, melainkan bisa membawa berkah bagi perekonomian nasional. Bukan tanpa sebab, proyek raksasa ini diyakini akan menyerap pekerja dalam jumlah besar.

Senada dengan Zulfikar, Wakil Ketua DPRD Jakarta, Wibi Andrino juga  mendukung gagasan pembangunan GSW Presiden Prabowo, termasuk Giant Mangrove Wall yang digagas Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung.

"Untuk sesuatu yang baik, tentu kita dukung," ujar Wibi.

Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), laju abrasi pantai tumbuh cukup signifikan hingga 200 m hingga 500 m dalam 10 tahun terakhir.

Data ini sesuai dengan hasil citra satelit Pantai Anom, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang periode 2009-2025. Pada 16 tahun lalu, masih terdapat daratan dan hamparan sawah di Pantai Anom.

Namun akibat abrasi, kondisi daratan mulai menghilang. Bahkan pada tahun 2014, terjadi perubahan yang cukup besar, di mana jarak laut sudah sangat dekat dengan titik bertulisan 'Pantai Anom' sebagaimana tangkapan layar citra satelit.

Pada tahun 2024, posisi titik Pantai Anom berada di dalam laut dan sudah tidak terlihat ada di dataran. Layar Citra Satelit terbaru yang diambil pada 24 Januari 2025 menemukan titik Pantai Anom ada di posisi laut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya