Berita

USS Alexandria/Net

Dunia

Korut Kecam Kehadiran Kapal Selam Nuklir AS di Korsel

SELASA, 11 FEBRUARI 2025 | 12:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kementerian Pertahanan Korea Utara mengecam kedatangan kapal selam nuklir Amerika Serikat di pelabuhan Busan, Korea Selatan, dengan menyebutnya sebagai ancaman serius bagi keamanan regional. 

Kemunculan kapal selam serang cepat USS Alexandria di Semenanjung Korea dinilai mencerminkan upaya berkelanjutan AS untuk memprovokasi Korea Utara.

"Kami menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan militer AS yang berbahaya dan bermusuhan yang dapat menyebabkan konfrontasi militer akut di kawasan sekitar semenanjung Korea menjadi konflik angkatan bersenjata yang sebenarnya," kata juru bicara Kemenhan Korut , seperti dimuat kantor berita resmi KCNA pada Selasa, 11 Februari 2025.


Juru bicara tersebut juga menegaskan bahwa angkatan bersenjata Korea Utara akan tanpa ragu-ragu menggunakan hak yang sah untuk menghukum para provokator.

Namun, pernyataan tersebut tidak merinci langkah-langkah spesifik yang mungkin diambil oleh Pyongyang sebagai respons.  

Sementara itu, media Korea Selatan melaporkan bahwa kapal selam bertenaga nuklir tersebut tiba di Busan untuk mengisi kembali perbekalan dan memberikan waktu istirahat bagi awaknya. 

Angkatan Laut AS menyebut USS Alexandria sebagai bagian dari Armada Pasifik yang dilengkapi dengan rudal jelajah Tomahawk.  

Korea Utara secara rutin mengecam keberadaan aset militer AS di kawasan serta latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS. 

Pada hari Minggu, 9 Februari 2025, Pyongyang memperingatkan bahwa tindakan Washington dan Seoul dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. 

Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS bulan lalu.

Meski Trump sebelumnya mengisyaratkan kesediaannya untuk berdialog langsung dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Pyongyang tetap mempertahankan sikap agresifnya terhadap kehadiran militer AS di kawasan tersebut.  

Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan Korea Selatan belum memberikan komentar resmi terkait perkembangan ini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya