Berita

Ilustrasi/RMOL

Kesehatan

Sederet Penelitian Buktikan BPA Tidak Terdeteksi dalam Air Galon

SENIN, 10 FEBRUARI 2025 | 18:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Masyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi air minum kemasan galon, menyusul kabar yang beredar bahwa terdapat luruhan senyawa kimia Bisphenol-A (BPA) dalam air minum galon polikarbonat.

Berbagai penelitian oleh para ahli telah menyatakan, tidak terdeteksi adanya luruhan BPA pada air minum dalam kemasan galon polikarbonat. 

Guru Besar Kimia Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA) USU Prof. Dr. Juliati Tarigan, M.Si, Guru Besar Kimia Organik mengatakan air minum dalam kemasan galon terbukti aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dan tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan.


Hasil penelitian oleh Kelompok Studi Kimia Organik yang diketuainya telah membuktikan bahwa di dalam semua sampel air galon polikarbonat yang diteliti, baik yang terpapar ataupun tidak terpapar sinar matahari, tidak terdeteksi adanya luruhan atau migrasi BPA. 

"Meskipun galon didistribusikan pada siang hari, migrasi BPA ke dalam air minum tidak akan terjadi apabila suhu tidak mencapai 159 derajat Celcius. Sementara itu, suhu tertinggi yang tercatat di Indonesia hanya mencapai 38,5 derajat Celcius,? terang Juliati, dalam keterangannya pada Senin 10 Februari 2025. 

Ia mengungkapkan, pengujian dilakukan secara triplo atau dilakukan dengan menggunakan tiga sampel atau pengujian tiga kali. Ini penting agar data pertama dapat dibandingkan dengan data kedua atau ketiga, sehingga hasil akhir yang diperoleh menjadi lebih akurat. 

Sebelumnya, sederet penelitian juga telah membuktikan bahwa BPA tidak terdeteksi dalam air galon. 

Kelompok Studi Polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan penelitian independen pada 2024 mengenai keamanan dan kualitas air minum dalam kemasan (AMDK) pada empat merek air minum galon terpopuler berbahan polikarbonat di Provinsi Jawa Barat. 

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada luruhan BPA yang terdeteksi pada semua sampel air minum galon yang diuji. 

Dua penelitian senada yang dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan juga membuktikan hal yang sama. Penelitian pertama dilakukan oleh Endah Dwijayanti, S.Si., M.Sc., Ketua Program Studi Studi Kimia Universitas Islam Makassar, yang berjudul “Analisis Bisphenol-A dan Di-ethylhexyl Phthalates dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar?. 

Penelitian ini diterbitkan dalam Food Scientia, Journal of Food Science and Technology, Universitas Terbuka pada Juni 2023. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel air minum yang diuji bebas dari zat berbahaya dan tidak terdeteksi adanya senyawa BPA.

Penelitian kedua dilakukan oleh Ir. Gusnawati, S.T., M.T., Dosen Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) dengan judul "Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A (BPA) Kemasan Plastik Polikarbonat (PC) pada Produk Air Minum dalam Kemasan Galon di Wilayah Kota Makassar". 

Penelitian ini dipublikasikan di Jambura, Journal of Chemistry, Universitas Negeri Gorontalo pada 2023. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan BPA pada galon polikarbonat dengan kode No.7 yang disimpan di dalam maupun di luar ruangan selama 7 hari.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya