Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Amazon mengumumkan rencana investasi besar-besaran untuk meningkatkan kapabilitas kecerdasan buatan (AI) divisi cloudnya, AWS.
Dikutip dari Tech Crunch Jumat 7 Februari 2025, perusahaan e-commerce itu akan menggelontorkan 100 miliar Dolar AS atau sekitar Rp1.600 triliun di tahun ini untuk pengembangan perangkat lunak kecerdasan buatan.
Kepala Keuangan Amazon, Brian Olsavsky, menyatakan bahwa perusahaan memperkirakan belanja modal tahun ini akan sebanding dengan kuartal keempat tahun lalu, di mana mereka menghabiskan 26,3 miliar Dolar AS.
Untuk kuartal pertama tahun ini, Amazon memproyeksikan pendapatan antara 151-155 miliar Dolar AS, di bawah estimasi rata-rata analis sebesar 158 miliar Dolar AS.
CEO Amazon, Andy Jassy, mengungkapkan bahwa aliran chip komputer yang tidak konsisten sempat menghambat pertumbuhan AWS. Namun ia yakin,kemunculan layanan AI murah seperti DeepSeek asal China tidak akan merugikan Amazon. Sebaliknya, hal tersebut berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Kami dapat tumbuh lebih cepat jika tidak ada beberapa kendala pada kapasitas, dan kendala tersebut datang dalam bentuk chip dari mitra pihak ketiga kami yang datang sedikit lebih lambat dari sebelumnya," ujarnya.
Perusahaan Big Tech lainnya menyampaikan hal yang sama pada musim pendapatan ini karena kekhawatiran meningkat tentang lbiaya AI mereka yang meroket.
CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan perusahaannya akan menghabiskan ratusan miliar dolar AS untuk AI dalam jangka panjang. Meta berencana menghabiskan setidaknya 60 miliar Dolar AS untuk belanja modal pada 2025, sebagian besar untuk AI.