Berita

lustrasi/RMOL

Tekno

Australia Larang DeepSeek: Manuver Geopolitik atau Ancaman Keamanan?

KAMIS, 06 FEBRUARI 2025 | 09:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Australia dan sejumlah negara Barat untuk melarang layanan dari perusahaan teknologi China, DeepSeek, di semua perangkat pemerintah mendapat reaksi keras dari pakar kecerdasan buatan (AI). 

DeepSeek dilarang karena dianggap sebagai "risiko yang tidak dapat diterima" bagi keamanan nasional Australia, meskipun Menteri Dalam Negeri Tony Burke menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak terkait dengan asal negara perusahaan, melainkan murni soal keamanan sistem dan aset pemerintah.

Semua badan pemerintah Australia, kecuali beberapa organisasi perusahaan seperti Australia Post dan ABC, harus menghapus produk DeepSeek dari perangkat mereka. Larangan ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh badan-badan AS, seperti NASA dan Pentagon, serta Italia yang memblokir akses ke DeepSeek.

Beberapa ahli AI, terutama dari China, mengkritik larangan ini sebagai tindakan yang didorong oleh ideologi dan diskriminasi terhadap teknologi China, bukan karena masalah teknis. 

Liu Wei, seorang ahli dari Beijing, menyebut langkah ini sebagai contoh ketidakmampuan negara-negara Barat dalam menilai kemajuan teknologi China dengan objektif. 

"Langkah Australia jelas didorong oleh diskriminasi ideologis, bukan masalah teknologi," kata Liu, direktur Laboratorium Interaksi Manusia-Mesin dan Rekayasa Kognitif di Universitas Pos dan Telekomunikasi Beijing, seperti dikutip dari Global Times, Kamis 6 Februari 2025.

Ia juga mempertanyakan mengapa teknologi perusahaan AI asal AS, seperti OpenAI, tidak dikenakan larangan yang sama.

Pakar China dari Badan Penasihat Tingkat Tinggi tentang Kecerdasan Buatan, Zhang Linghan, menilai tuduhan terhadap DeepSeek tidak berdasar dan hanya mencerminkan ketakutan terhadap pengaruh teknologi China yang semakin besar. 

"Tuduhan untuk menjelekkan perusahaan teknologi China sama sekali tidak berdasar dan tidak memiliki dasar yang kuat," kata Zhang.

"Tuduhan tersebut tampaknya lebih mencerminkan upaya sia-sia dunia Barat untuk menekan kemajuan teknologi China, yang menggarisbawahi meningkatnya kecemasan atas pengaruh teknologi China yang meluas," ujarnya.

Fu Cong, perwakilan China untuk PBB, mengingatkan bahwa pembatasan teknologi tidak akan berhasil dan justru menghambat kerja sama internasional yang diperlukan, khususnya dalam pengembangan AI yang bermanfaat bagi negara-negara berkembang.

"Dari Huawei hingga TikTok, dan sekarang ke DeepSeek - berapa banyak lagi yang ingin dilarang oleh AS?" tanya Fu.

"Kita tidak butuh lebih banyak larangan," tegas Fu, seraya mencatat bahwa Tiongkok dan AS, sebagai dua negara terdepan dalam AI, tidak mampu untuk tidak bekerja sama.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Kerukunan Umat Beragama Jadi Kekayaan Besar Bangsa dan Negara Indonesia

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:29

Membongkar Label ''Proto-Teroris''

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:24

Australia Larang DeepSeek: Manuver Geopolitik atau Ancaman Keamanan?

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:19

Perang Dagang Picu Kekhawatiran, Harga Emas Dunia Terdongkrak Lagi

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:14

Pertimbangkan WFA Jelang Lebaran, Begini Penjelasan AHY

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:56

Perang Dagang AS-Tiongkok Memanas, Harga Minyak Anjlok

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55

Jasa Raharja Beri Santunan ke Korban Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:38

Usai Panen Raya, Bansos Beras Kembali Disalurkan

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:31

Parah! Peserta Pesta Gay di Jaksel Sudah Ada yang Berkeluarga

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:21

Didepak Newcastle di Piala Liga Inggris, Arsenal Lanjutkan Puasa Gelar 32 Tahun

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:15

Selengkapnya