Berita

Ilustrasi DeepSeek

Tekno

DeepSeek, AI Tiongkok yang Dimonitor Ketat

RABU, 05 FEBRUARI 2025 | 23:54 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Aplikasi AI buatan Tiongkok DeepSeek dalam waktu singkat merebut perhatian netizen. Bahkan ia berhasil melampaui ChatGPT dalam jumlah unduhan.

Namun, popularitas ini telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan di antara para regulator dan pakar keamanan siber di seluruh dunia. Kenaikan pesat DeepSeek dan pengawasan yang dihadapinya selanjutnya menyoroti masalah yang lebih luas seputar privasi data, keamanan nasional, dan pengaruh teknologi Tiongkok di pasar global.

Analis geopolitik Khedroob Thondup dalam artikelnya di Sunday Guardian Live, mengatakan, DeepSeek yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan Tiongkok yang berbasis di Hangzhou, menawarkan asisten AI gratis yang dengan cepat menjadi favorit di antara para pengguna. Kemampuannya untuk menyediakan layanan AI berkualitas tinggi dengan biaya yang jauh lebih murah daripada pesaingnya telah membuatnya menonjol di pasar teknologi. Namun, keberhasilan ini tidak datang tanpa kontroversi.

Salah satu kekhawatiran utama seputar DeepSeek adalah penanganannya terhadap data pribadi. Aplikasi ini mengumpulkan sejumlah besar data pengguna, mirip dengan model AI lainnya, tetapi menurut hukum Tiongkok, perusahaan diharuskan bekerja sama dengan upaya intelijen pemerintah. Ini berarti bahwa data yang dikumpulkan oleh DeepSeek berpotensi diakses oleh otoritas Tiongkok, yang menimbulkan masalah privasi dan keamanan yang signifikan.

“Regulator di Italia dan Irlandia telah mengambil tindakan, meminta informasi dari DeepSeek mengenai praktik penanganan data dan kepatuhannya terhadap undang-undang perlindungan data. Aplikasi ini untuk sementara dihapus dari toko aplikasi di Italia, dan Komisi Perlindungan Data Irlandia juga telah meminta klarifikasi tentang bagaimana DeepSeek memproses data dari pengguna Irlandia,” ujar keponakan Dalai Lama ini.

Potensi akses pemerintah Tiongkok ke data DeepSeek, katanya lagi, memiliki implikasi yang lebih luas bagi keamanan nasional.

Di Amerika Serikat, muncul kekhawatiran tentang kemampuan aplikasi untuk memengaruhi opini publik dan ikut campur dalam pemilu, mirip dengan masalah yang dihadapi oleh TikTok. Mantan Anggota Kongres AS Patrick McHenry telah membandingkan DeepSeek dengan TikTok, memperingatkan bahwa aplikasi ini dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik dan mengumpulkan informasi sensitif.

“Popularitas DeepSeek menggarisbawahi perlunya regulasi yang kuat terhadap AI dan privasi data. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi AI, sangat penting untuk memastikan bahwa data pengguna terlindungi dan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas praktik penanganan data mereka. Regulator harus bekerja sama untuk menciptakan kerangka kerja yang menyeimbangkan inovasi dengan privasi dan keamanan,” masih ujarnya.

Peningkatan pesat DeepSeek dan pengawasan yang dihadapinya menyoroti masalah yang lebih luas seputar privasi data, keamanan nasional, dan pengaruh teknologi Tiongkok di pasar global. Seiring dengan semakin populernya aplikasi ini, regulator dan pengguna harus tetap waspada dan memastikan bahwa privasi dan keamanan data diprioritaskan. Hanya melalui regulasi dan pengawasan yang cermat, kita dapat memanfaatkan manfaat AI sambil melindungi hak dan privasi pengguna di seluruh dunia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya