Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2025/RMOL
Di tengah kisruh larangan pengecer gas LPG 3 kg, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia diundang ke Istana Merdeka, Jakarta untuk mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Bahlil menjelaskan bahwa pertemuan itu diisi dengan makan siang bersama sambil mendiskusikan persoalan negara
"Saya di dalam mendampingi Bapak Presiden dalam menerima mantan Wakil Presiden Pak Yusuf Kalla sambil makan siang," ungkap Bahlil kepada awak media selepas pertemuan.
Terkait isu yang dibahas, kata Bahlil, mencakup energi, pangan, dan ekonomi. Turut hadir mendampingi Prabowo dalam pertemuan dengan JK, Menteri Andi Amran Sulaiman.
"Berbagai diskusi yang dilakukan untuk bagaimana menyampaikan tentang sumbang saran dalam kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan juga bagaimana tentang perekonomian kita dan Alhamdulillah hasilnya bagus," kata dia.
Bahlil menuturkan, Jusuf Kalla sepakat harus ada penataan agar subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran. Dia menyampaikan pengecer nantinya akan dijadikan sub pangkalan untuk menjual gas 3 kilogram.
"Ya Pak JK menyampaikan bahwa penataan itu penting. Penataan itu penting. Sekarang gini pengecer yang tadinya pengecer kita jadikan menjadi sub pangkalan," tutur Bahlil.
Dikatakan Bahlil, subsidi gas 3 kg belum berubah sejak tahun 2004. Sementara itu nilai tukar Dolar Amerika terhadap rupiah melonjak sangat tinggi.
"Bayangkan sudah 20 tahun subsidi LPG ini belum ada perubahan di saat itu kurs Dolar kata Pak JK masih Rp8 ribu, sekarang sudah Rp16 ribu. Artinya subsidi kita sekarang masih sama dengan tahun 2024 atau 2025 yang lalu," ujar dia.
Bahlil menyampaikan pemerintah memberikan subsidi Rp87 triliun kepada masyarakat untuk LPG 3 kg. Dengan subsidi yang diberikan, seharusnya masyarakat dapat membeli gas dengan harga semurah mungkin.
Namun, Bahlil mengatakan nyatanya ada masyarakat yang membeli LPG 3 kg hingga Rp25.000 per tabung. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas 3 kilogram maksimal Rp19.000.
"Harusnya kan perhitungan kami maksimal itu di angka di bawah Rp20.000, Rp18.000 atau Rp19.000. Ada yang sekarang langka Itu beberapa bulan lalu Rp25.000 Ada juga yang Rp30.000. Tidak hanya itu ada juga yang mengoplos. Ini kan sayang," jelas Bahlil.