Berita

Kepala BPOM, Taruna Ikrar di KPK/RMOL

Nusantara

Cegah Korupsi, KPK Diminta Berkantor di BPOM

SENIN, 03 FEBRUARI 2025 | 20:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Punya kontribusi kepada negara hampir Rp6 ribu triliun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) minta ada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berkantor di Kantor BPOM.

Hal itu disampaikan langsung Kepala BPOM, Taruna Ikrar usai menemui pimpinan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 3 Februari 2025.

"Tujuan kami datang ke sini adalah sebuah tekad menjadikan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai lembaga yang antikorupsi, lembaga yang mempunyai tekad untuk menjadi lembaga yang bersih," kata Taruna kepada wartawan.

Mengingat kata Taruna, BPOM masuk sebagai lembaga kategori A atau lembaga yang memiliki peluang terjadinya korupsi, gratifikasi dan penyelewengan lainnya karena BPOM memiliki kontribusi kepada negara hampir Rp 6 ribu triliun.

"Ada Rp5 ribu triliun lebih hubungannya dengan pangan, makanan dan sebagainya, kemudian ratusan triliun hubungannya dengan kosmetik, suplemen, dan obat-obatan. Tentu juga kami menurut aturan, menghasilkan bukan ratusan ribu, tapi jutaan sertifikat. Sertifikat mulai dari clinical trial, research and development, cara pembuatan obat yang baik, cara pembuatan pangan, distributornya juga kami sertifikasi, dan seterusnya," terang Taruna.

Untuk itu kata Taruna, dirinya mengajak KPK untuk berkantor di Kantor BPOM untuk melakukan pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi.

"Kami mengundang, tadi dengan Ketua KPK dan seluruh pimpinan, untuk berkantor di Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dan itu sudah ditanggapi positif oleh Ketua KPK, dan akan ditindaklanjuti oleh Kedeputian yang terkait," jelas Taruna.

Selain itu kata Taruna, pihaknya juga akan membuat aturan khusus mengenai adanya "godaan" dari industri.

"Kami berencana akan membuat aturan khusus, termasuk tindakan-tindakan mulai dari administrasi dan sebagainya dalam sebuah peraturan Kepala Badan POM tentang hal ini. Karena kita lebih bagus mencegah daripada mengobati," pungkas Taruna.


Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya