Berita

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti/RMOL

Politik

Hilirisasi Ala Prabowo Terbukti Genjot Pertumbuhan Ekonomi

SENIN, 03 FEBRUARI 2025 | 14:24 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto terus mendorong hilirisasi sebagai strategi meningkatkan nilai tambah ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. 

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, saat merilis hasil riset tantangan dan implikasi hilirisasi mineral di Indonesia di Restoran Plataran Senayan, Jakarta,  Senin 3 Februari 2025.

"Pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang melarang ekspor bahan mentah. Ini menjadi peluang untuk melakukan hilirisasi, sehingga ekspor dapat meningkat secara nilai dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," ujar Esther.


Dia melanjutkan, sektor SDA masih menjadi pilar utama dalam ekspor Indonesia. Komoditas utama yang mendominasi pasar global di antaranya batubara, besi dan baja, minyak kelapa sawit, bijih tembaga, dan nikel.

Meskipun komoditas ini memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian, ketergantungan pada ekspor bahan mentah menimbulkan berbagai tantangan, terutama terkait keberlanjutan cadangan SDA dan dampak lingkungan.

Melalui Undang-undang No. 59 Tahun 2024 yang berfokus pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, hilirisasi SDA menjadi prioritas utama dalam mendorong industrialisasi. 

"Beberapa manfaat utama dari kebijakan ini meliputi meningkatkan nilai tambah dan devisa negara, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan penerimaan negara dan menarik investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja," jelasnya.

Esther menambahkan, SDA memainkan peran krusial dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama melalui sektor pertanian, pertambangan, dan industri manufaktur. 

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga keberlanjutan sektor ini agar tetap dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian nasional.

Dengan langkah strategis hilirisasi dan pengelolaan SDA yang berkelanjutan, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam rantai pasok global serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya