Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Bahas DeepSeek, Trump dan CEO Nvidia Gelar Pertemuan

SABTU, 01 FEBRUARI 2025 | 11:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden AS Donald Trump dan CEO Nvidia Jensen Huang menggelar pertemuan khusus pada Jumat, 31 Januari 2205, waktu setempat.

Seorang sumber yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan, keduanya membahas kemunculan aplikasi kecerdasan buatan atau AI China, DeepSeek, yang baru-baru ini menggunakan dunia teknologi.

Trump sendiri tidak memberikan rincian mengenai pertemuan tersebut dan hanya menyebut Huang sebagai seorang pria sejati.

"Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi. Kami telah mengadakan pertemuan. Itu adalah pertemuan yang baik," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 1 Februari 2025.

Pertemuan Jumat sore terjadi saat pemerintah berencana untuk lebih membatasi ekspor chip AI musim semi ini untuk memastikan kekuatan komputasi canggih tetap berada di Amerika Serikat dan sekutunya, sambil mencari lebih banyak cara untuk memblokir akses China.

"Kami menghargai kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Trump dan membahas kebijakan semikonduktor dan AI," kata juru bicara Nvidia dalam sebuah pernyataan. 

"Jensen dan Presiden membahas pentingnya memperkuat teknologi AS dan kepemimpinan AI," lanjutnya.

Pertemuan Trump dan Huang berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa China dapat mengejar ketertinggalan Amerika Serikat dalam pengembangan AI.

DeepSeek, sebuah startup AI Tiongkok yang didirikan pada akhir 2023 oleh Liang Wenfeng, telah menarik perhatian global dengan meluncurkan model AI yang mampu menyaingi produk dari perusahaan-perusahaan seperti OpenAI. 

Model AI mereka, DeepSeek-R1, dikembangkan dengan menggunakan lebih sedikit chip komputer khusus dibandingkan dengan yang digunakan oleh raksasa teknologi di Amerika Serikat. 

Aplikasi asisten AI gratis dari DeepSeek telah menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store AS, menggeser dominasi ChatGPT. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan pada saham perusahaan teknologi AS, termasuk Nvidia, yang mengalami penurunan nilai pasar sebesar lebih dari 600 miliar Dolar AS dalam satu ha

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya