Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Trump Pangkas Tarif Impor Kanada, Pasar Minyak Bergejolak

SABTU, 01 FEBRUARI 2025 | 09:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak mengalami kenaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengumumkan rencana penurunan tarif impor minyak dari Kanada. 

Pada Jumat, 31 Januari 2025, Trump menyatakan bahwa pemerintahannya berencana menurunkan tarif impor minyak Kanada dari 25 persen menjadi 10 persen.

Dikutip dari Reuters, Sabtu 1 Februari 2025, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 73 sen atau 1 persen, menjadi 73,48 Dolar AS per barel, setelah sebelumnya turun 20 sen atau 0,3 persen ke 72,53 Dolar AS. 


Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk kontrak April naik 54 sen atau 0,7 persen menjadi 76,54 Dolar AS per barel dalam perdagangan lanjutan, setelah ditutup turun 22 sen. 

Selama minggu ini, patokan minyak Brent dan WTI masing-masing turun 2,1 persen dan 2,9 persen, menandai penurunan minggu kedua berturut-turut. Penurunan ini terjadi karena pasar memperkirakan bahwa tarif yang diusulkan akan menaikkan harga bahan bakar bagi warga Amerika dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global serta permintaan energi.

"Kami akan mengenakan tarif pada minyak dan gas," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. 

Ketika ditanya apakah tarif tersebut akan mencakup minyak mentah Kanada, Trump menjawab, "Saya mungkin akan mengurangi tarif sedikit untuk itu. Kami pikir kami akan menurunkannya menjadi 10 persen untuk minyak."

Sebelumnya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25 persen pada ekspor Kanada dan Meksiko ke Amerika Serikat mulai 1 Februari dan belum mengklarifikasi apakah minyak dan gas akan dikecualikan. 

Kanada dan Meksiko merupakan dua pengekspor minyak mentah terbesar ke AS. Minyak mentah Kanada khususnya digunakan oleh banyak kilang minyak di Midwest AS, dan pembatasan aliran ini kemungkinan akan menaikkan harga bahan bakar.

Analis Energy Aspects, Livia Gallarati, menyatakan bahwa tarif kemungkinan akan mengakibatkan pengurangan besar produksi kilang AS. 

"Skenario dasar kami adalah, jika tarif diumumkan, akan ada masa tenggang untuk negosiasi dan minyak kemungkinan besar pada akhirnya akan dikecualikan dari tarif apa pun," tambahnya.s

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan bahwa Kanada akan menanggapi dengan segera dan tegas jika Amerika Serikat mengenakan tarif, memperingatkan warga Kanada bahwa mereka mungkin menghadapi masa-masa sulit.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya