Seorang petugas SAR dari Helm Putih memeriksa bangkai mobil di lokasi serangan udara oleh di barat daya Suriah, Jumat, 31 Januari 2025/Net
Militer Amerika Serikat mengumumkan keberhasilan mereka membunuh seorang anggota senior kelompok Hurras al-Din, afiliasi Al-Qaeda, dalam serangan udara yang dilakukan di Suriah barat laut.
Menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) pada Jumat, 31 Januari 2024, serangan tersebut terjadi di jalan antara Sarmada dan Idlib hari Kamis, 30 Januari 2025.
"Zabir tewas ketika kendaraan yang ditumpanginya terkena serangan pesawat nirawak AS," ujar SOHR, seperti dimuat
The New Arab.Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan resmi menyebut target yang berhasil mereka bunuh bernama Muhammad Salah al-Zabir. Dia adalah anggota senior di kelompok tersebut.
"Pasukan Komando Pusat AS melakukan serangan udara presisi di Suriah barat laut yang menargetkan dan membunuh Muhammad Salah al-Zabir, seorang anggota senior organisasi teroris Hurras al-Din, afiliasi Al-Qaeda," kata CENTCOM.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah kelompok Hurras al-Din mengumumkan pembubarannya.
Menurut SOHR, keputusan pembubaran itu diambil agar kelompok tersebut tidak terlibat dalam konflik bersenjata dengan HTS, merujuk pada kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang sebelumnya merupakan afiliasi Al-Qaeda di Suriah sebelum memutuskan hubungan dengan jaringan tersebut pada 2016.
Hurras al-Din sendiri didirikan pada Februari 2018, menurut kelompok intelijen SITE yang berbasis di AS.
Sejak 2019, AS telah menetapkan kelompok ini sebagai organisasi teroris dan menawarkan imbalan finansial untuk informasi mengenai beberapa anggotanya.
Washington juga telah melancarkan beberapa serangan udara yang menargetkan kepemimpinan kelompok ini, termasuk pada Agustus dan September tahun lalu.
Sementara itu, meskipun AS masih memasukkan HTS ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris, Washington telah mencabut beberapa sanksi terhadap kelompok yang kini dipimpin oleh presiden sementara Ahmed al-Sharaa, sejak ia memimpin pemberontakan yang menggulingkan Bashar al-Assad pada Desember lalu.