Berita

Seorang petugas SAR dari Helm Putih memeriksa bangkai mobil di lokasi serangan udara oleh di barat daya Suriah, Jumat, 31 Januari 2025/Net

Dunia

Serangan Udara AS di Suriah Bunuh Anggota Senior Al Qaeda

JUMAT, 31 JANUARI 2025 | 19:34 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Militer Amerika Serikat mengumumkan keberhasilan mereka membunuh seorang anggota senior kelompok Hurras al-Din, afiliasi Al-Qaeda, dalam serangan udara yang dilakukan di Suriah barat laut.  

Menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) pada Jumat, 31 Januari 2024, serangan tersebut terjadi di jalan antara Sarmada dan Idlib hari Kamis, 30 Januari 2025.

"Zabir tewas ketika kendaraan yang ditumpanginya terkena serangan pesawat nirawak AS," ujar SOHR, seperti dimuat The New Arab.


Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan resmi menyebut target yang berhasil mereka bunuh bernama Muhammad Salah al-Zabir. Dia adalah anggota senior di kelompok tersebut. 

"Pasukan Komando Pusat AS melakukan serangan udara presisi di Suriah barat laut yang menargetkan dan membunuh Muhammad Salah al-Zabir, seorang anggota senior organisasi teroris Hurras al-Din, afiliasi Al-Qaeda," kata CENTCOM.

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah kelompok Hurras al-Din mengumumkan pembubarannya.

Menurut SOHR, keputusan pembubaran itu diambil agar kelompok tersebut tidak terlibat dalam konflik bersenjata dengan HTS, merujuk pada kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang sebelumnya merupakan afiliasi Al-Qaeda di Suriah sebelum memutuskan hubungan dengan jaringan tersebut pada 2016.  

Hurras al-Din sendiri didirikan pada Februari 2018, menurut kelompok intelijen SITE yang berbasis di AS.

Sejak 2019, AS telah menetapkan kelompok ini sebagai organisasi teroris dan menawarkan imbalan finansial untuk informasi mengenai beberapa anggotanya. 

Washington juga telah melancarkan beberapa serangan udara yang menargetkan kepemimpinan kelompok ini, termasuk pada Agustus dan September tahun lalu.  

Sementara itu, meskipun AS masih memasukkan HTS ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris, Washington telah mencabut beberapa sanksi terhadap kelompok yang kini dipimpin oleh presiden sementara Ahmed al-Sharaa, sejak ia memimpin pemberontakan yang menggulingkan Bashar al-Assad pada Desember lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya