Berita

Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani/RMOLJabar

Politik

Wacana Pembentukan Provinsi Cirebon Kembali Digaungkan

JUMAT, 31 JANUARI 2025 | 04:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani, kembali menggaungkan wacana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Cirebon.

Menurut Harry, pemekaran wilayah ini menjadi kebutuhan mendesak, mengingat jumlah penduduk Jawa Barat yang terus bertambah serta luasnya wilayah yang harus dikelola oleh pemerintah provinsi.

"Jumlah penduduk Jawa Barat pada 2023 sudah mencapai 49,86 juta jiwa, atau hampir 20 persen dari total populasi Indonesia. Dengan kondisi ini, pemekaran menjadi solusi agar pelayanan publik lebih efektif," ucap Harry, dikutip RMOLJabar, Kamis  30 Januari 2025.


Politikus Nasdem ini menilai Kota Cirebon, sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), sangat layak menjadi ibukota provinsi baru.

"Kota Cirebon memang kecil, hanya 37 km persegi dengan penduduk sekitar 350 ribu jiwa. Tapi saat siang hari, jumlah orang yang beraktivitas di sini bisa mencapai 2 juta jiwa. Ini menunjukkan betapa strategisnya posisi Kota Cirebon," jelasnya.

Lebih lanjut, Harry menyinggung infrastruktur yang perlu dibenahi jika Provinsi Cirebon terbentuk. Seperti peningkatan jalur kereta api yang membutuhkan anggaran besar.

Menurut Harry, jika Cirebon menjadi ibukota provinsi, proyek-proyek infrastruktur ini akan lebih mudah direalisasikan karena adanya dukungan anggaran yang lebih besar.

Selain itu, sektor pendidikan juga menjadi perhatian. Di mana pengelolaan sekolah tingkat SMA yang saat ini berada di bawah kewenangan Pemprov Jabar sering kali menimbulkan kendala di wilayah Ciayumajakuning. 

Dengan adanya Provinsi Cirebon, koordinasi dan pelayanan di sektor pendidikan bisa lebih optimal.

"Kita harus melihat bagaimana pelayanan publik bisa lebih efektif. Jika Provinsi Cirebon terbentuk, pengelolaan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bisa lebih fokus dan tidak lagi terombang-ambing," tegasnya.

Harry juga menekankan bahwa Provinsi Cirebon sudah memiliki modal infrastruktur yang cukup untuk menjadi daerah otonomi baru. 

"Kita punya Gedung Negara yang bisa digunakan sebagai kantor gubernur, ada Bandara Kertajati di Majalengka, dan Pelabuhan Cirebon. Artinya, kesiapan kita sudah ada, tinggal didorong oleh semua elemen masyarakat di wilayah Cirebon," pungkasnya.

Wacana pembentukan Provinsi Cirebon telah lama bergulir, namun hingga kini masih belum terealisasi.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, diharapkan dapat mempercepat proses pemekaran wilayah ini demi pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya