Ilustrasi (Foto: finance.yahoo.com)
Ilustrasi (Foto: finance.yahoo.com)
LIBUR panjang perayaan tahun baru China atau Imlek nampaknya menjadi sentimen datang nya masa kurang menguntungkan. Adalah gemparnya peluncuran aplikasi artificial intelligence bikinan China, DeepSeek yang kali ini menjadi pertaruhan pelaku pasar. Aplikasi tersebut sebelumnya telah berhasil menghancurkan saham-saham teknologi terkemuka di bursa Wall Street hingga membabat nilai kapitalisasi pasar sebesar $1 triliun atau lebih dari Rp16.200 triliun hanya dalam sehari.
Sejumlah saham teknologi terkemuka ambruk tak tertahankan terutama Nvidia yang terbabat nilai kapitalisasi pasar nya sebesar $600 miliar atau lebih dari Rp9.600 triliun. Pelaku pasar kini mulai mempertahankan keabsahan dominasi teknologi AS di kancah global, di mana China mampu melaporkan DeepSeek di tengah sanksi dan pembayaran akses pada produk teknologi oleh pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya.
Laporan lebih jauh menyebutkan, aplikasi DeepSeek yang bahkan kesuksesannya melampaui aplikasi serupa yang sebelumnya labor di Amerika Serikat, ChatGPT. Pukulan DeepSeek kali ini seakan menampar dan mempermalukan pemerintahan Presiden Donald Trump yang selama ini berkoar-koar tentang penguasaan dan dominasi teknologi terkini oleh Amerika Serikat.
Populer
Senin, 01 Desember 2025 | 02:29
Minggu, 30 November 2025 | 02:12
Jumat, 28 November 2025 | 00:32
Kamis, 27 November 2025 | 05:59
Jumat, 28 November 2025 | 02:08
Jumat, 28 November 2025 | 04:14
Kamis, 27 November 2025 | 03:45
UPDATE
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39