Aparat keamanan Malaysia Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM)/Ist
Anggota DPR Fraksi Partai Golkar, Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga, mengecam keras insiden penembakan terhadap satu dari lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2024 lalu.
“Melihat perkembangan terakhir permasalahan imigran kita ditembak mati di Malaysia jadi kami mengecam tindakan tersebut,” tegas Umbu dalam rapat pleno Badan Legislasi (Baleg) yang membahas RUU tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 mengenai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Umbu menilai kejadian tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap harga diri bangsa Indonesia. Oleh karenanya, ia mendesak agar segera ada tindakan tegas dari kedua pemerintah, dalam hal ini Indonesia dan Malaysia.
“Meminta penjelasan dari pemerintahan Malaysia secara terbuka dan meminta juga pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti hal tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut, Umbu menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia juga harus segera menindaklanjuti peristiwa ini dengan serius untuk memastikan perlindungan terhadap hak-hak para imigran Indonesia di luar negeri.
"Agar harga diri bangsa Indonesia ini betul-betul dan juga hak-hak para imigran ini juga terlindungi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang WNI tewas dan empat lainnya terluka akibat penembakan yang dilakukan aparat keamanan Malaysia Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur dan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk memeriksa korban WNI.
"Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka," ungkapnya kepada
RMOL pada Minggu, 26 Januari 2025.