Berita

Iustrasi/Net

Bisnis

Thailand Bangun Kereta Cepat ke China, Ditargetkan Rampung 2030

KAMIS, 30 JANUARI 2025 | 09:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Thailand tengah mengembangkan proyek kereta cepat sepanjang 609 km yang akan menghubungkan ibu kota Bangkok dengan China melalui Laos. 

Dikutip dari CNN, Kamis 30 Januari 2025, Pemerintah Thailand menargetkan jalur tersebut dapat beroperasi pada 2030.

Saat ini, lebih dari sepertiga konstruksi telah rampung pada jalur yang menghubungkan Bangkok dengan Nakhon Ratchasima. Sementara itu, jalur menuju Provinsi Nong Khai, yang berbatasan langsung dengan Laos, diperkirakan akan siap beroperasi dalam enam tahun ke depan.


Proyek ini nantinya akan terintegrasi dengan jalur kereta cepat sepanjang 1.000 km yang telah beroperasi sejak 2021, menghubungkan ibu kota Laos, Vientiane, dengan Kunming di barat daya China. 

Dengan proyek baru ini, jalur tersebut menawarkan perjalanan langsung dari Thailand ke China melalui Laos.

Pembangunan proyek ini disebut memerlukan investasi sebesar 6 miliar Dolar AS dan menjadi bagian dari inisiatif Jalur Sutera Baru atau Belt and Road Initiative (BRI) yang diusung China. 

Juru Bicara Pemerintah Thailand, Jirayu Hongsub, menyatakan bahwa proyek ini memberikan peluang bagi Thailand untuk semakin terhubung dengan ekonomi global. 

"Ini adalah peluang bagi Thailand untuk terhubung dengan perekonomian global. Kereta cepat ini juga akan membawa Thailand lebih dekat pada tujuannya menjadi pusat logistik di kawasan," ujarnya.

Proyek ini sempat mengalami penundaan akibat ketidaksepakatan dalam pendanaan dan desain, serta dampak pandemi COVID-19. Sebelumnya, Thailand dan China telah menandatangani perjanjian pembangunan pada 2017 dengan target operasional pada 2021. 

Namun, progres yang lambat membuat China mendesak Thailand untuk mempercepat proyek ini dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden China Xi Jinping meluncurkan BRI pada 2013 sebagai strategi investasi di lebih dari 130 negara, mencakup berbagai proyek infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, serta jaringan listrik dan telekomunikasi.

Meskipun dianggap sebagai upaya meningkatkan konektivitas regional, inisiatif BRI juga menuai kritik. Beberapa pihak menilai proyek ini sebagai alat bagi China untuk memperluas pengaruh globalnya melalui skema utang yang membebani negara mitra.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya